Sebanyak 36 peserta ikut pelatihan tari nusantara yang diadakan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur di Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB) Kisam bin Djiun, Jalan H. Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit.

"M emperkuat sinergitas beragam jenis tari daerah,"

Kasudin Kebudayaan Jakarta Timur, Berkah Shadaya mengatakan, pelatihan ini digelar selama 10 hari kerja, mulai 11 hingga 24 Februari mendatang. Materi yang diberikan Tari Kreasi Betawi, Kalimantan dan Batak.

Menurut Berkah, materi Tari Kreasai Betawi diberikan untuk mempertahankan seni budaya asli Jakarta yang akan menuju sebagia kota global. Sedangkan Tari Kalimantan dipilih karena ini simbol dukungan Pemprov DKI Jakarta dalam percepatan transformasi model Pulau Kalimantan yang akan menjadi ibukota negara (IKN).

Kemudian Tari Batak sebagai wujud apresiasi kepada masyarakat Sumatera Utara di Jakarta Timur yang jumlahnya sangat besar dan terus bertambah.

"Kegiatan pelatihan tari ini lebih luas cakupannya karena bukan hanya satu jenis tarian, melainkan lebih. Ini untuk memperkuat sinergitas beragam jenis tari daerah," kata Berkah, Selasa (11/2).

Pamong Budaya Sudin Kebudayaan Jakarta Timur, Bowo menambahkan, peserta pelatihan rata-rata berusia 17 - 52 tahun. Mereka nantinya akan mengikuti pelatihan selama 10 hari kerja secara rutin mulai pukul 08.30 - 14.30.

Selama mengikuti pelatihan, peserta akan mendapatkan, snack pagi, makan siang, snack siang serta perlengkapan latihan.

"Latihan ini menghadirkan instruktur profesional di bidangnya," ujar Bowo.

Diharapkan,  pelatihan ini  bermanfaat untuk regenerasi pelaku seni dan terbangun sinergitas antar seni budaya dalam rangka menciptakan dan mengembangkan ekosistem berkesenian di DKI Jakarta.