Pemprov DKI Akselerasi Peningkatan Peringkat Global City Index
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya meningkatkan peringkat Jakarta dalam Global City Index (GCI). Posisi Jakarta ditargetkan meningkat menjadi peringkat 58 dalam lima tahun ke depan, serta mencapai top 20 pada 2045.
"Kami sudah melakukan studi secara komprehensif,"
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania menyebut, ada lima dimensi utama yang diukur, yaitu aktivitas bisnis, SDM, pengalaman budaya, pertukaran informasi dan keterlibatan politik.
Jakarta sendiri saat ini berada di peringkat 74. Sebelumnya, peringkat Jakarta menurun selama 2015 hingga 2023, dan kembali stabil pada 2024. Penurunan paling signifikan terjadi pada dimensi SDM dan pertukaran informasi.
Bakal Beroperasi 24 Jam, Tiga Taman di Jaksel Bakal Direvitalisasi"Kami sudah melakukan studi secara komprehensif bersama KEARNEY menggunakan dimensi-dimensi global cities untuk mengidentifikasi posisi Jakarta saat ini apa saja yang menjadi gap statusnya dan mana yang perlu diperbaiki," jelas Atika di Ruang Pola Bappeda, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/4).
Untuk meningkatkan dimensi SDM, Pemprov DKI Jakarta akan mempersiapkan tenaga kerja yang kompetitif serta memfokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan, yakni melalui peningkatan skor PISA. PISA digunakan untuk mengukur tiga studi utama yakni literasi, sains dan matematika.
"Kita memastikan seluruh sekolah di Jakarta itu akan kita pacu untuk bisa meningkatkan PISA score," ujarnya.
Strategi kedua yakni meningkatkan engagement dengan dunia internasional melalui peningkatan jumlah lembaga think tank dan lembaga internasional yang berkantor pusat di Jakarta. Serta mendorong universitas internasional untuk membuka kampus di ibu kota.
"Yang ketiga, foreign born population ini tidak hanya terkait dengan human capital-nya sendiri, tetapi bagaimana Jakarta dapat meng-attract global talent mau untuk berada di Jakarta," jelas Atika.
Upaya untuk meningkatkan GCI juga dilakukan dengan belajar dari keberhasilan sejumlah kota di Cina. Ia mengatakan, tujuh dari delapan kota yang mengalami peningkatan cukup pesat dalam GCI merupakan kota-kota di Cina yang memprioritaskan dimensi SDM, serta investasi besar pada infrastruktur digital yang juga menjadi kunci keberhasilan.
"Pada prinsipnya indeks atau dimensi yang mereka tekankan itu adalah pada human capital," katanya.
Sementara itu, dari tiga dimensi lainnya, Jakarta dinilai memiliki potensi tinggi pada dimensi pengalaman budaya. Karena itu, menurut Atika, momentum perayaan 500 tahun Jakarta pada 2027 akan dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan sektor ini.
"Jadi salah satu hal yang juga diakui secara dunia adalah keragaman budaya dan potensi ekonomi kreatif Jakarta yang luar biasa. Talent-talent kreatif Jakarta yang luar biasa," kata dia.
Kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Regional (PDR) Jakarta yang mencapai 50,69 persen dan sektor pariwisata yang mencapai hampir lima persen, menjadi modal kuat. Pemprov DKI Jakarta akan mempercepat kontribusi kedua sektor tersebut sebagai kontributor utama PDR dengan mendorong night time economy, memfasilitasi penggiat ekonomi kreatif, dan menyediakan ruang kota yang lebih optimal.
Ditambahkan Atika, dalam rapat ini Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengarahkan agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkontribusi aktif terhadap program-program yang telah dirancang.
"Kemudian kita saling berkolaborasi. Berikutnya kita juga akan lebih mendalami aspek dari kebutuhan fiskal untuk bisa membiayai target-target program tersebut," tandas Atika.