Famtrip Religi di Jakut Diikuti 30 Peserta
Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta Utara mengadakan Perjalanan Wisata Pengenalan (Familiarization Trip/Famtrip) Religi ke sejumlah tempat ibadah. Kegiatan ini diikuti 30 peserta yang merupakan konten kreator.
"Peserta tidak dipungut biaya"
Kepala Suku Dinas Parekraf Jakarta Utara, Shinta Nindyawati mengatakan, Famtrip Religi ini menjadi kali kedua diadakan. Peserta diajak mengunjungi masjid, klenteng, vihara, gereja, dan pura.
"Hari ini kami kembali mengadakan Famtrip Religi, dengan mengajak 30 peserta untuk berkeliling ke tempat ibadah yang ada di Jakarta Utara," ujarnya, Selasa (22/4).
Puluhan Ribu Pengunjung Berwisata ke TMII di Akhir PekanShinta merinci, lima destinasi yang dikunjungi para peserta yakni, Klenteng Da Bo Gong di Ancol, Masjid Ramlie Musofa di Sunter Agung, Gereja Tugu di Semper Barat, Vihara Lalitavistara di Cilincing, dan Pura Segara di Kalibaru.
"Kegiatan ini gratis, peserta tidak dipungut biaya.
Peserta juga mendapatkan merchandise dan makan siang. Mereka terlihat dangat antusias dan menikmati Famtrip ini," terangnya.Ia berharap, para peserta dapat membagikan momen perjalanannya ke media sosial masing-masing. Sehingga, destinasi wisata religi di Jakarta Utara dapat lebih dikenal luas oleh masyarakat.
"Wisata religi memiliki potensi besar dalam menarik wisatawan. Ini juga membuktikan Jakarta bukan hanya pusat bisnis, tetapi juga memiliki kekayaan sejarah budaya yang luar biasa," ungkapnya.
Shinta menambahkan, Famtrip akan diadakan berkelanjutan setiap tahun untuk memperkuat promosi pariwisata, ekonomi, sosial, dan budaya di Jakarta Utara.
"Insyaallah akan diadakan kembali karena memiliki banyak manfaatnya, selain refreshing peserta juga dapat nambah pengetahuan tentang Jakarta," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang peserta Famtrip, Fauzan (25) mengaku mendapatkan giveaway Famtrip dari Suku Dinas Parekraf Jakarta Utara melalui media sosialnya.
"Saya memang suka membuat konten travelling, tidak menyangka saya terpilih untuk ikut perjalanan wisata religi ini," bebernya.
Menurutnya, Famtrip seperti ini perlu sering diadakan setidak setiap tiga bulan sekali agar masyarakat lainnya bisa berkesempatan lebih mengenal tempat-tempat wisata yang ada di Jakarta Utara.
"Kalau ada kesempatan lagi, saya mau ikut kembali. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, destinasi wisata di Jakarta Utara semakin dikenal banyak orang, baik lokal maupun mancanegara," tandasnya.