Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi DKI Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam mempromosikan Jakarta sebagai Kota Sinema.

"Inilah semangat Jakarta sebagai Kota Sinema,"

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Dinas Parekraf DKI Jakarta menggandeng para pemain dan kru film ‘Foufo’ dalam kegiatan Perjalanan Pengenalan Wisata, Kamis (8/5).

Perjalanan yang bertajuk ‘Keluarga Foufo Piknik ke Jakarta’, bertujuan memperkenalkan berbagai destinasi unggulan Jakarta melalui perspektif sinematik, sekaligus memperkuat citra Jakarta sebagai kota yang tidak hanya kaya akan lokasi syuting yang menarik, tetapi juga sebagai destinasi wisata yang dinamis, kreatif, dan ramah bagi industri film nasional.

Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta, Andhika Permata mengatakan, Jakarta memiliki potensi luar biasa sebagai latar cerita film.

Ia menilai, Jakarta adalah kota dengan ragam latar yang luar biasa, dari gedung pencakar langit modern, kawasan heritage, hingga ruang-ruang kreatif yang tumbuh di tengah masyarakat.

“Potensi ini menjadikan Jakarta bukan hanya tempat bercerita, tetapi juga bagian dari cerita itu sendiri. Inilah semangat Jakarta sebagai Kota Sinema,” ujar Andhika.

Andhika menyampaikan, dengan mengusung konsep wisata edukatif, kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan peserta tentang pentingnya sektor pariwisata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif Jakarta.

“Selain itu, inisiatif ini diharapkan mampu menjadi contoh kolaborasi positif antara pemerintah daerah dan komunitas profesional dalam memajukan sektor pariwisata,” ucap Andhika.

Ia menjelaskan, beberapa destinasi wisata yang dikunjungi dalam perjalanan ini meliputi ikon-ikon budaya, ruang publik kreatif, dan titik-titik yang memiliki nilai historis serta visual kuat untuk kebutuhan sinematografi.

Diharapkan, dengan melibatkan para pelaku industri film secara langsung, pengalaman ini dapat menjadi inspirasi untuk mendorong produksi film di Jakarta serta meningkatkan minat masyarakat untuk menjelajahi kota ini melalui layar lebar.

“Dengan inisiatif ini, Dinas Parekraf berharap Jakarta semakin dikenal sebagai Kota Sinema, sebuah kota yang tidak hanya menjadi lokasi syuting, tetapi juga ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri perfilman secara menyeluruh,” katanya.

Andhika menambahkan, melalui kolaborasi kreatif antara insan perfilman dan destinasi wisata, Jakarta didorong untuk menjadi panggung terbuka bagi karya-karya visual yang mengangkat kekayaan budaya, sejarah, dan dinamika urban.

“Pada saat yang sama, pendekatan ini diharapkan mampu mendorong pariwisata yang berbasis kreativitas, mendorong kunjungan wisatawan, dan memperkuat identitas Jakarta sebagai kota yang hidup dan penuh inspirasi,” tandasnya.

Peserta akan diajak mengunjungi tempat bersejarah di Jakarta dengan rute sebagai berikut:

1. Monumen Nasional (Monas), sebagai destinasi wisata, Monas tak hanya menawarkan nilai sejarah, tetapi juga menjadi ruang publik yang hidup. Di sekelilingnya, Taman Monas menjadi tempat rekreasi warga, pusat kegiatan budaya, hingga panggung atraksi malam seperti video mapping dan air mancur menari. Dengan keagungan arsitekturnya dan latar kota metropolitan yang dinamis, Monas juga menjadi lokasi favorit bagi para sineas untuk menangkap esensi Jakarta sebagai kota modern yang berakar kuat pada sejarahnya.

2. Ancol, Sebagai kawasan wisata terpadu terbesar di Jakarta, Taman Impian Jaya Ancol menawarkan pengalaman lengkap untuk seluruh kalangan mulai dari keindahan alam pantai, hiburan tematik, hingga sentuhan budaya dan kreativitas. Terletak di pesisir utara ibu kota, Ancol menjadi destinasi favorit yang menghadirkan sensasi “liburan di tengah kota”.

3. Sea World, Terletak di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Sea World Ancol adalah destinasi edutainment bawah laut yang menghadirkan pengalaman laut dalam satu langkah. Di sini, pengunjung diajak menyelami kekayaan biota laut Indonesia dan dunia melalui lebih dari 7.000 ekor satwa air yang hidup di dalam akuarium raksasa dan display tematik yang interaktif. Daya tarik utama Sea World adalah Antasena Tunnel, terowongan bawah laut sepanjang 80 meter yang membawa pengunjung berjalan di bawah akuarium raksasa, dikelilingi hiu, pari, dan ribuan ikan yang berenang di atas kepala. Sensasinya memukau dan menghadirkan nuansa seolah-olah berada di dasar laut menjadi momen yang tak hanya mendidik, tapi juga sangat sinematik.

4. Pantai Indah Kapuk, sebuah kawasan di pesisir utara Jakarta, tak hanya dikenal sebagai surga kuliner tetapi juga menjelma menjadi destinasi wisata modern yang mencerminkan wajah baru Jakarta. Dengan perpaduan antara alam dan gaya hidup urban, keindahan visual dan suasana eksotis di kawasan PIK menjadikannya lokasi favorit untuk syuting film, video musik, hingga konten kreatif lainnya.