Ketua DPRD Usulkan Budaya Betawi Masuk Kurikulum Sekolah
Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin mengusulkan agar kebudayaan Betawi dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran di sekolah-sekolah Jakarta. Ia berharap, Dinas Pendidikan (Disdik) dapat menindaklanjuti dan membahas usulan tersebut.
"saya akan bantu untuk komunikasi dengan Dinas Pendidikan,"
“Saya berharap budaya Betawi tidak hanya hadir dalam Peraturan Daerah (Perda) atau sekadar menjadi bagian dari acara seremonial, tetapi juga masuk ke dalam pendidikan formal di sekolah,” ujar Khoirudin, Senin (2/6).
Menurutnya, sekolah memiliki peran penting dalam mendorong perubahan sosial, termasuk dalam menjaga dan melestarikan budaya Betawi.
Pemprov DKI Komitmen Lestarikan dan Majukan Budaya Betawi“Sekolah adalah penentu bagaimana keberlanjutan budaya Betawi dapat dijaga, jika sudah diajarkan kepada anak-anak kita. Dan barangkali saya akan bantu untuk komunikasi dengan Dinas Pendidikan,” katanya.
Khoirudin juga menekankan pentingnya sumber pembelajaran yang otentik. Ia berharap materi budaya Betawi yang diajarkan di sekolah berasal dari buku-buku yang ditulis langsung oleh para praktisi dan budayawan Betawi.
“Saya berharap kita semua, para tokoh Betawi, bisa satu suara. Karena sebentar lagi kita akan membahas anggaran. Apalagi akan ada dana abadi untuk kebudayaan Betawi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Khoirudin menegaskan komitmen DPRD DKI Jakarta untuk memprioritaskan pengesahan Perda tentang pemajuan kebudayaan Betawi. Saat ini, pihaknya masih menunggu usulan draf dari Pemprov DKI untuk segera dibahas di parlemen Kebon Sirih.
“InsyaAllah, Perda pemajuan budaya Betawi menjadi prioritas kami. Proses pembahasannya akan kami lakukan di DPRD, tentu setelah menerima draft dari pihak eksekutif,” tandasnya.