You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Mengembangkan Jakarta Menuju Kota Sinema
.
photo Mochamad Tresna Suheryanto - Beritajakarta.id

Masa Depan Jakarta Menuju Kota Sinema

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mendorong Jakarta menjadi kota sinema. Hal ini kembali mengemuka saat acara talkshow Jakarta Future Festival 2025 bertajuk "Collaborate to Elevate" di Teater Besar Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

"Destinasi produksi film"

Kegiatan yang digagas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta ini mengusung tema talkshow "Mengembangkan Jakarta Kota Sinema".

Bertindak sebagai narasumber dalam talkshow ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno; Director of Global Affairs Netflix Southeast Asia, Rubben Hattari; Festival Director Jakarta Film Week, Rina Damayanti; dan Produser Film Qodrat 2 sekaligus Co Founder Magma Entertainment, Linda Gozali.

Kepala Bakesbangpol DKI Ingin Peringatan HANI Bukan Sekadar Seremonial

Rano mengatakan, untuk mewujudkan menjadi kota sinema, maka Jakarta harus memiliki ikon. Untuk itu, kegiatan hari ini juga menjadi bagian bagian dari perjalanan panjang untuk membentuk satu komisi yang disebut Jakarta Film Commission.

"Hampir semua kota di dunia ini mempunyai film commission, seperti di Busan, Hongkong, dan Tokyo," ujarnya, Minggu (15/6).

Rano menjelaskan, berdasarkan hasil pertemuan dengan beberapa penyelenggara festival, Jakarta harus mempunyai satu lembaga atau satu komisi untuk menjadi ruh dari pembangunan industri film.

Menariknya, imbuh Rano, Indonesia juga telah dikunjungi oleh The Motion Picture Association yang merupakan asosiasi perdagangan Amerika Serikat. Asosiasi itu mewakili lima studio film utama di Amerika Serikat dan layanan streaming video Netflix.

"Mereka bukan organisasi biasa namun pernah jadi penyelenggara Piala Oscar. Mereka juga siap membantu Jakarta membentuk film commission," ungkapnya.

Ia menuturkan, Jakarta Film Commision harus menjadi lembaga tersendiri namun bukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Lembaga tersebut harus dikelola oleh kalangan profesional.

"Pembentukan Jakarta Film Commision sebagai lembaga one stop service. Fungsinya mencakup fasilitas perizinan, database lokasi syuting, penghubung dengan talenta lokal dan promotor utama Jakarta sebagai sebagai destinasi produksi film," tegasnya.

Menurutnya, salah satu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terkait produksi film juga menjadi salah satu prioritas utama di antara pembangunan infrastruktur dan lainnya.

"Tentunya setiap rencana pastinya memerlukan masukan dari masyarakat.  Seperti halnya dalam pembahasan Musrenbang, Bapeda akan menyusunnya," bebernya.

Ia menambahkan, bibit cikal bakal Jakarta sebagai kota sinema sebenarnya sudah lama ada. Hal ini dapat terlihat dari keberpihakan kota Jakarta terhadap perfilman di era Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo . 

"Ada Pergub 115 Tahun 2012  tentang

Pembebasan Sebagian Pajak Hiburan untuk Produksi Film Nasional. Ini hanya ada di Jakarta," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pimpinan Operator dan Mitra Diajak Merasakan Layanan Transjakarta

    access_time10-07-2025 remove_red_eye1384 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. MRT Jakarta Kaji Perluas Rute ke Tangerang Selatan

    access_time13-07-2025 remove_red_eye1054 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Transjakarta Didorong Kembangkan Layanan Strategis

    access_time11-07-2025 remove_red_eye957 personFakhrizal Fakhri
  4. Jakarta Fair 2025 Sukses Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    access_time14-07-2025 remove_red_eye830 personFakhrizal Fakhri
  5. Pemprov DKI Siapkan Program Jangka Menengah dan Panjang Pengendalian Banjir

    access_time11-07-2025 remove_red_eye783 personDessy Suciati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik