Ali Murtadho Buka Pembinaan Statistik Sektoral dan Kelurahan Cantik
Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Ali Murtadho membuka kegiatan Pembinaan Statistik Sektoral dan Pencanangan Kelurahan Cinta Statistik (Cantik) yang diinisiasi Badan Pusat Statistik (BPS) di Ruang Nusantara, Kantor Wali Kota setempat.
"Meningkatkan kontribusi dan apresiasi warga terhadap statistik"
Ali mengatakan, kegiatan ini sangat penting karena data yang dihasilkan penyelenggaraan statistik di level kota sangat diperlukan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan.
"Sinergitas ini akan meningkatkan kontribusi dan apresiasi warga terhadap statistik untuk pengembangan sistem statistik nasional dan mendukung pembangunan," ujarnya, Rabu (25/6).
KI DKI Tekankan Pentingnya Akses Informasi Adil dan SetaraIa berharap, melalui pembinaan ini dapat meningkatkan pemahaman seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), khususnya kelurahan agar dapat mengimplementasikan hasil dari pembinaan tersebut untuk program pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsinya.
"Saya minta kepada BPS untuk melakukan kegiatan seperti ini secara menyeluruh ke depannya karena di Jakarta Selatan ada 65 kelurahan. Apabila semua terjangkau dengan baik, maka hasilnya pun akan membantu kinerja pemerintah terkait data-data yang dibutuhkan," terangnya.
Sementara itu, Kepala BPS Jakarta Selatan, Akhmad Fikri menjelaskan, Pembinaan Statistik Sektoral tersebut akan berlangsung mulai 25-26 Juni 2025.
Ia menambahkan, peserta pembinaan menyasar seluruh OPD di Jakarta Selatan, namun pencanangan dilakukan hanya kepada kelurahan yang manjadi lokasi khusus (Lokus) yakni, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu.
"Materi yang kami sampaikan nantinya seperti kualitas data, satu data Indonesia, proses bisnis statistik, dan lain sebagainya," ucapnya.
Menurutnya, Pembinaan Statistik Sektoral yang dirancang secara khusus untuk meningkatkan kualitas pengolahan data melalui identifikasi kebutuhan dapat berjalan dengan baik.
"Identifikasi ini meliputi, merencanakan kegiatan, mendesain instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, mengolah hingga menyajikan data yang baik dan akurat," ungkapnya.
Ia menginginkan, kegiatan ini akan membuat OPD, khususnya kelurahan di Jakarta Selatan semakin berkompeten dan mandiri dalam mengelola data sektoral sesuai dengan kebutuhan maupun target prioritas yang dimiliki.
"Ke depan kita harus mengimplementasikan perencanaan dan evaluasi kebijakan pembangunan nantinya semua sudah berbasis data," tandasnya.