Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh mendorong Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta untuk memperbaiki sistem penempatan kerja bagi peserta pelatihan. Pasalnya, tingkat penyerapan tenaga kerja dinilai masih belum optimal.

"sebenarnya sudah cukup bervariasi,"

Menurut Nova, kondisi ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara jenis pelatihan yang diberikan dengan kebutuhan pasar kerja.

“Pelatihan yang dilakukan Dinas Nakertransgi sebenarnya sudah cukup bervariasi, mulai dari pelatihan untuk sekuriti, public speaking, menjahit, pengelasan, hingga keahlian khusus seperti pengelasan bawah air. Tapi penempatannya masih belum optimal karena kurang terhubung langsung dengan kebutuhan perusahaan,” ujar Nova di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (1/7).

Nova menekankan pentingnya penguatan basis data peserta pelatihan agar dapat terhubung secara sistematis dengan perusahaan yang membutuhkan. Di sisi lain, Nova mengapresiasi pemberian sertifikasi kepada peserta pelatihan karena dapat menjadi nilai tambah saat melamar pekerjaan.

“Harus ada database yang jelas berapa orang yang sudah dilatih per tahun dan ke mana mereka disalurkan. Jika mereka sudah memiliki sertifikasi, apalagi yang berskala internasional, mestinya bisa langsung disambungkan ke perusahaan, termasuk perusahaan multinasional yang membuka lowongan di luar negeri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Komisi B mendorong agar unit pelaksana teknis seperti Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) memperkuat perannya dalam menjembatani lulusan pelatihan dengan kebutuhan industri.

“Ke depan, job fair perlu lebih diarahkan untuk menjawab kebutuhan pasar kerja secara tepat, agar lulusan pelatihan bisa langsung terserap dan tidak perlu menunggu lama,” tandas Nova.