BBPOM di Jakarta Jadi Instruktur Diklat SPPI
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta, menjadi instruktur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang berlangsung, 1 hingga 5 Juli mendatang.
"Edukasi keamanan pangan menjadi kunci keberhasilan program nasional Makan Bergizi Gratis,"
Kepala BBPOM di Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar mengatakan, diklat yag diikuti tujuh satuan pendidikan (Satdik) dengan lebih dari 3100 peserta didik ini, merupakan bentuk komitmen dan dukungan untuk mengawal program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menko PMK dan Pj Gubernur Teguh Tinjau Program MBG di SLB Kelapa GadingDia menjelaskan, diklat ini dilaksanakan pada satuan pendidikan (Satdik) III-A Rindam Jaya, Satdik III-B Brigif 1 Marinir Cilandak, Satdik III-C Pusdik Intelad, Satdik III-E Satlat Brimob, Satdik III-F Unhan RI, Satdik III-D Wingdik AU Halim dan Satdik III-G Pusdik Polair.
Ia mengungkapkan, keikutsertaan pihaknya untuk memperkuat kapasitas peserta SPPI agar mampu mendukung penyediaan pangan yang aman dan bergizi di masyarakat.
"Edukasi keamanan pangan menjadi kunci keberhasilan program nasional Makan Bergizi Gratis," ungkap Sofiyani, seperti dikutip melalui keterangan tertulis, Jumat (4/7). .
Sebagai bagian dari penguatan kapasitas teknis SPPI, lanjut Sofiyani, peserta didik menperoleh materi seputar penguatan pemahaman tentang gizi seimbang dalam konsumsi pangan, pendekatan berbasis risiko dalam pengelolaan pangan olahan siap saji dan strategi pelacakan asal pangan dan mekanisme penarikan produk bermasalah.
"Serta peningkatan kesiapsiagaan terhadap kejadian luar biasa terkait keamanan pangan," paparnya.
Ia menambahkan, materi yang diberikan pada diklat ini juga dilengkapi studi kasus dan diskusi lapangan yang aplikatif.
Diklat ini, katanya, tidak hanya menanamkan wawasan teknis, tetapi juga memperkuat komitmen peserta sebagai agen perubahan dalam pembangunan gizi masyarakat melalui pangan yang aman dan bergizi.
"Kami berharap SPPI mampu menjadi garda terdepan guna mendukung keberhasilan program MBG sekaligus memperkuat sistem pengawasan pangan yang andal di berbagai institusi. Mencetak sumber daya manusia unggul mewujudkan Indonesia emas 2045 melalui masa depan pangan dan gizi yang lebih baik," tandasnya.