Dinas SDA Maksimalkan Pencegahan dan Penanganan Banjir Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA), bergerak cepat menangani banjir yang terjadi di sejumlah titik sejak Senin (7/7) malam hingga Selasa (8/7) hari ini.
"Saat ini seluruh unit dan sumber daya sudah kami kerahkan di lapangan,"
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum mengatakan, berbagai langkah mitigasi telah dilakukan sejak dini demi meminimalkan dampak banjir terhadap masyarakat.
“Sejak awal tahun kami memang telah menyiapkan strategi antisipasi banjir, baik melalui penguatan infrastruktur maupun kesiapsiagaan personel. Saat ini seluruh unit dan sumber daya sudah kami kerahkan di lapangan,” ujar Ika, Selasa (8/7).
Pramono Minta Maaf ke Warga Terdampak BanjirDiungkapkan Ika, pihaknya mengoperasikan 602 unit pompa stasioner di 205 lokasi rawan genangan, serta menurunkan 573 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi.
"Pompa-pompa tersebut difungsikan untuk mempercepat pengaliran dari permukiman ke saluran air utama hingga ke laut,” katanya.
Untuk mendukung penanganan langsung di lapangan. Ika menjelaskan, telah menerjunkan 7.000 personel pasukan biru guna melakukan peningkatan kapasitas saluran serta pengoperasian pompa-pompa.
“Pasukan Biru adalah garda terdepan kami. Mereka bergerak cepat merespons laporan warga dan memastikan aliran air tetap lancar,” jelasnya.
Ika menambahkan, pihaknya juga telah melakukan pengerukan besar-besaran untuk mendukung daya tampung sungai dan waduk.
Hingga 30 Juni 2025, volume pengerukan mencapai 388.484 meter kubik di 200 titik strategis, dengan titik terbanyak berada di Jakarta Timur 89 lokasi, disusul Jakarta Barat (41 titik), Jakarta Selatan (31 titik), Jakarta Utara (21 titik), dan Jakarta Pusat (18 titik).
“Pengerukan ini adalah langkah pencegahan jangka menengah yang terus kami lakukan secara simultan, agar kapasitas tampung sungai dan waduk tetap optimal,” tandasnya.