Besok, Festival Urban Farming Kembali Digelar
Dinas Ketahanan Pangan Kelautan
dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta kembali menggelar Festival Urban Farming yang kali ini memasuki edisi ke-4."bagian dari ketahanan dan kemandirian pangan,"
Festival akan berlangsung mulai 10 hingga 12 Juli 2025 di Gedung Nyi Ageng Serang, Setiabudi, Jakarta Selatan, dengan mengusung tema ‘Sinergi Global Menuju Kota Hijau Berkelanjutan’.
Festival ini akan diramaikan oleh 50 tenan, di mana 20 di antaranya booth dari perusahaan dan sponsor pendukung. Berbagai aktivitas menarik disiapkan, mulai dari bazar hasil pertanian urban, lomba-lomba, talkshow, hingga layanan kesehatan hewan seperti sterilisasi kucing jantan dan vaksinasi hewan.
Arifin Resmikan Urban Farming Supra MaduselaTak ketinggalan, pengunjung juga bisa mendapatkan bibit tanaman dan ikan secara gratis, dengan kuota terbatas setiap harinya. Pengunjung cukup datang, berkonsultasi soal urban farming, dan berkesempatan membawa pulang bibit.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok mengatakan, tema tersebut dipilih sejalan dengan visi Jakarta menjadi kota global yang berwawasan lingkungan.
“Tahun ini kita ingin memperkuat sinergi global menuju kota hijau yang berkelanjutan. Urban farming tidak hanya soal menanam di kota, tetapi bagian dari ketahanan dan kemandirian pangan menuju Jakarta sebagai kota global,” ujarnya, Rabu (9/7).
Ia menyampaikan, kegiatan ini turut melibatkan sejumlah public figure yang memiliki kepedulian terhadap isu pertanian dan lingkungan. Di antaranya, Ramon Y Tungka, aktor yang aktif dalam konservasi lingkungan; Tengku Tezi, aktor sekaligus pelaku usaha peternakan ayam; serta Lola Maria, pelaku usaha makanan olahan dan pemilik production house.
Festival Urban Farming 2025 juga menyasar generasi muda dengan menggelar berbagai lomba seperti lomba mewarnai (tingkat SD), lomba pidato (SMP), manual coffee brewing (SMA), dan lomba inovasi pertanian (mahasiswa).
“Karena sedang libur sekolah, kami ingin mereka bisa ikut kegiatan yang produktif dan edukatif,” katanya.
Hasudungan menilai, Festival Urban Farming 2025 lebih dari sekadar ajang tahunan, tapi juga menjadi tempat berkumpulnya para binaan, stakeholder, dan masyarakat untuk menunjukkan inovasi mereka di bidang pertanian kota.
“Ini adalah momen bagi mereka untuk menunjukkan hasil kerja, membangun kolaborasi, dan membuka peluang baru,” ucapnya.
Sebagai informasi, Festival Urban Farming 2025 ini akan berlangsung setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, dan terbuka untuk umum. Festival inj juga menjadi ajang apresiasi bagi para penggiat urban farming dari berbagai wilayah di Jakarta. Pemenang lomba urban farming dengan lima kategori, yaitu RPTRA, rusun, sekolah, gedung, dan lahan kosong akan diumumkan saat pembukaan festival.
“Melalui festival ini diharapkan menjadi langkah nyata Jakarta dalam mewujudkan kota hijau berkelanjutan di masa depan,” tandasnya.