Jaya Center Foundation Gelar JMFF 2025
Dalam rangka merayakan HUT ke 498 Kota Jakarta dan menyongsong Dirgahayu Kemerdekaan ke 80 RI, Jaya Center Foundation menggelar Jakarta Millenial Film Festival (JMFF) 2025. .
"Mendorong lahirnya Jakarta sebagai Kota C
inema,"
JMFF merupakan ajang prestisius yang didedikasikan untuk memajukan perfilman nasional, khususnya dari perspektif generasi muda.
Ajang Kreativitas Pemuda Jakarta Siap Kirim Wakil Menuju Ajang NasionalKetua Panitia JMFF 2025, Munir mengatakan, acara ini tidak hanya menjadi ruang ekspresi kreatif anak muda, tetapi juga momentum untuk mendorong keterlibatan negara dalam penguatan ekosistem perfilman nasional.
"Salah satu agenda utama JMFF 2025 adalah mendorong lahirnya Jakarta sebagai Kota Cinema, sekaligus pusat pembangunan perfilman nasional ," kata Munir, Selasa (15/7).
Ia mengungkapkan, JMFF 2025 akan memperebutkan trofi bergilir Jaya Center Foundation, uang tunai dan berbagai hadiah menarik lainnya.
"Penyelenggaraan festival ini didukung berbagai pihak di antaranya Dinas Kebudayaan DKI, Badan Perfilman Indonesia (BPI), Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Universitas Teknologi Muhamadiyah," ungkapnya.
Ia memaparkan, panitia telah membuka pendaftaran bagi semua pihak yang ingin berkompetisi di JMFF 2025 sejak 15 Mei hingga 20 Juli mendatang.
"Kami akan mengumumkan juara untuk pemain dan sutradara serta film terbaik untuk kategori pelajar dan masyarakat umum," paparnya.
Menurutnya, hingga saat ini sudah ada 120 peserta yang mengirimkan karya film pendeknya untuk ikut serta di ajang JMFF 2025.
"Mereka dapat mengirimkan lebih dari satu karya film pendek yang nantinya akan dipilih oleh tim juri untuk meraih juara,"ujarnya.
Perwakilan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Muhammad Amin menyatakan, pihaknya hadir untuk melindungi dan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pemajuan kebudayaan masyarakat.
"Pemprov DKI telah mengadakan pemajuan kebudayaan berupa pelatihan seni teater bagi pelajar di lima wilayah kota, sebagai cikal bakal melahirkan sineas muda di bidang perfilman," tukasnya.
Sementara, Ketua Umum BPI, Gunakan Panggaru meniai, Jakarta memiliki potensi menjadi kota cinema. Sebab, sejak dahulu sudah menjadi pusat film.
"Sumber daya, prasarana dan tenaga profesional untuk menjadi Kota Cinema ada di Jakarta," tandasnya.