Pramono Tegaskan Komitmen Pembangunan Berkelanjutan di Forum PBB
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menghadiri High-Level Political Forum: Local and Regional Governments Forum di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada Rabu (16/7).
"M
embentuk Jakarta menjadi kota global,"
Dalam forum tersebut, Pramono memaparkan berbagai inisiatif Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam mengarusutamakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) ke dalam kebijakan dan program lokal.
Saluran Air di Jl Bekasi Timur Raya Mulai DibangunPramono menegaskan, transformasi Jakarta sebagai salah satu dari 50 kota global pada 2030 tidak terpisahkan dari upaya penerapan pembangunan berkelanjutan.
Hal ini, kata dia, membutuhkan perubahan mendasar dalam daya tarik kota, penyediaan infrastruktur, transformasi birokrasi, dukungan politik, komunikasi publik yang transparan, serta kualitas sumber daya manusia.
"Upaya pembangunan berkelanjutan yang kami lakukan membentuk Jakarta menjadi kota global yang sejalan dengan agenda kami pada 2030,” ujarnya, dalam siaran pers Pemprov DKI Jakarta, Kamis (17/7).
Pramono juga menyoroti sejumlah pencapaian Pemprov DKI dalam pembangunan berkelanjutan di berbagai bidang, seperti kesehatan, keamanan kota bagi perempuan, pemberdayaan masyarakat, dan kolaborasi lintas sektor.
Ia kembali menegaskan komitmennya terhadap kesetaraan gender melalui penyediaan ruang publik yang aman dan inklusif bagi perempuan.
“Pada 2024, Jakarta mencatat Indeks Ketimpangan Gender terendah secara nasional. Beberapa upaya yang mendukung capaian tersebut antara lain penyediaan bus khusus perempuan, kampanye antipelecehan di bus Transjakarta, serta perpanjangan jam operasional taman yang dilengkapi dengan penerangan dan pengawasan yang lebih baik,” urainya.
Lebih lanjut, Pramono juga menegaskan kemajuan Jakarta sebagai kota global harus disertai dengan kolaborasi lintas sektor yang kuat.
“Mari kita posisikan Jakarta sebagai pelopor pembangunan nasional yang tangguh, inklusif, dan terintegrasi secara global. Jakarta harus menjadi tempat di mana setiap orang memiliki ruang, dan tidak ada satu pun yang tertinggal,” tandasnya.