Gubernur Pramono Hadiri Forum PBB, Tegaskan Peran Kota dalam Diplomasi Global
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menghadiri sesi pembukaan High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York. Ia hadir bersama Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Arrmanatha Nasir.
"Kita harus naik kelas sebagai kota global,"
Kehadiran Pramono dalam forum ini menandai momen bersejarah untuk pertama kalinya, seorang Gubernur Jakarta secara resmi diundang PBB untuk terlibat langsung dalam perumusan agenda pembangunan berkelanjutan tingkat global.
HLPF merupakan forum strategis bagi para pemimpin dunia, diplomat, dan kepala daerah untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), serta membahas berbagai tantangan global.
Pramono Sebut Penerapan Sekolah Gratis Tunggu Aturan PusatKehadiran Jakarta dalam forum ini mencerminkan pengakuan internasional atas transformasi ibu kota menuju kota global yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Pramono menegaskan pentingnya kolaborasi lintas kota dan negara dalam menghadapi isu-isu strategis seperti urbanisasi, krisis iklim, dan kesenjangan sosial.
“Jakarta bukan lagi sekadar ibu kota administratif. Kita harus naik kelas sebagai kota global. Karena itu, penting bagi kami untuk aktif dalam diplomasi internasional,” ujar Pramono, dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta, Selasa (15/7).
Ia juga menyampaikan bahwa Jakarta saat ini tengah menjalankan sejumlah inisiatif penting, antara lain transisi menuju energi bersih, digitalisasi layanan publik, serta penguatan ekonomi hijau berbasis komunitas.
Partisipasi Jakarta dalam forum resmi PBB ini sejalan dengan inisiatif “Jakarta sebagai ASEAN Hub”, yang mendorong posisi ibu kota sebagai pusat kerja sama dan inovasi di kawasan. Langkah ini sekaligus menegaskan kiprah diplomasi Jakarta sebagai kota global yang adaptif dan kolaboratif.
Sementara itu, kehadiran Wamenlu, Arrmanatha Nasir memperlihatkan dukungan penuh pemerintah pusat terhadap keterlibatan kepala daerah dalam forum-forum global seperti HLPF. Hal ini menjadi bukti konkret bahwa diplomasi Indonesia kini juga dijalankan oleh entitas subnasional yang semakin diakui dunia internasional.
Keikutsertaan Gubernur Jakarta dalam forum ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang berkomitmen pada pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, langkah ini membuka peluang lebih luas bagi kota-kota lain di Indonesia untuk aktif dalam jejaring kota global seperti C40, UCLG, dan ICLEI.
Sebanyak 37 negara dijadwalkan mempresentasikan Voluntary National Reviews (VNRs) dalam forum tersebut, termasuk Indonesia. Laporan ini akan menguraikan capaian, tantangan, dan praktik baik dalam pelaksanaan SDGs di berbagai sektor dan tingkat pemerintahan.