You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Besok, Basuki Laporkan Pemotongan Gaji PHL ke Polis
.
photo Erna Martiyanti - Beritajakarta.id

Besok, Basuki Laporkan Pemotongan Gaji PHL ke Polisi

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah mengantongi bukti-bukti pemotongan gaji pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan. Rencananya, Rabu (2/9) besok Pemprov DKI Jakarta akan melaporkan kepada kepolisian. Buku tabungan dan kartu ATM terbukti tidak dibagikan kepada PHL, melainkan dipegang oleh mandor.

Kita sudah dapat bukti semua, termasuk pengakuan-pengakuan jadi kita besok ke Polda untuk melapor

"Kita sudah dapat bukti semua, termasuk pengakuan-pengakuan jadi kita besok ke Polda untuk melapor," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (1/9).

Basuki menilai, pemotongan gaji PHL ini bukan hanya dilakukan oleh mandor saja. Dirinya mencurigai adanya keterlibatan oknum pegawai negeri sipil (PNS) dalam kasus ini. Namun hal itu masih terus diselidiki "Saya pikir bukan cuma mandor tapi ini pasti ada hubungan dengan pejabat oknum PNS yang main," ucapnya.

Seluruh Pengawas PHL Dinas Kebersihan Diganti

 

Basuki menemukan buku tabungan dan kartu ATM tidak dibagikan kepada PHL. Selain itu, pin ATM dan nama pemegang juga sudah tertera dalam ATM tersebut. Sehingga saat hendak mengambil uang bisa dengan mudah.

"Buktinya gini semua ATM ini tidak diserahkan pada yang kerja, jadi semua kartu itu pin dan namanya itu ada dikartunya. Jadi itu kurang ajar namanya itu narik itu ke bank dia tarik saja terus dia kasih orang (PHL) Rp 200 ribu," katanya.

Basuki juga mencurigai sebagian PHL tidak melaporkan adanya pemotongan ini lantaran mereka tidak benar-benar bekerja. Mereka hanya dipinjam namanya untuk diserahkan kepada Dinas Kebersihan. Pola tersebut mirip dengan permainan jual beli rumah susun (rusun).

"Pola permainannya mirip dengan rusun. Oknum PNS pasti memanfaatkan dengan oknum yang bukan mandor jadi permainan. Mana mungkin dia bisa ngumpulin duit tanpa izin tabungan semua. Pegawai itu nggak ribut karena mereka juga nggak kerja, fiktif. Dikasih Rp 200 ribu santai saja," ungkapnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1477 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1341 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1080 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1031 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye994 personDessy Suciati