You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Warga Kamal Didorong Wiraswasta Sampah
.
photo Folmer - Beritajakarta.id

Warga Kamal Didorong Wiraswasta Sampah

Kondisi sarana dan prasarana pemukiman warga RW 03 dan 04, Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, hingga saat ini masih memprihatinkan. Hal ini mendorong Universitas Budi Luhur (UBL) merancang konsep program pembenahan yang diberi nama Green Kamal Project, membuat kampung wisata petani sampah.

Kenapa kami membuat kampung wisata petani sampah

“Kenapa kami membuat kampung wisata petani sampah. Karena informasi yang diperoleh bahwa potensi terbesar adalah sampah. Artinya, masyarakat belum pandai mengolah namun cukup pandai menghasilkan sampah,” kata Putri Suryandari, Program Studi Arsitektur UBL, Putri Suryandari saat menyampaikan sambutan pada acara launching Green Kamal Project, Kampung Wisata Petani Sampah di Taman RW 03, Kelurahan Kamal, Rabu (16/9).

Putri mengatakan, pihaknya akan mengajak warga RW 03 dan 04 Kelurahan Kamal untuk menjadi petani sampah sehingga membuat sampah yang tadinya tidak berguna menjadi bermanfaat dan cantik.

Jalan Kamal Muara Diperbaiki

“Kami berusaha mencoba, warga di sini menjadi wiraswasta penghasil sampah dan pemasok sampah. Jadi, sasaran kita kampung ini menjadi tujuan wisata yang isinya menghasilkan produk–produk dari sampah yang diperjualbelikan dalam wisata lokal maupun internasional,” ujar Putri.

Putri mengungkapkan, warga akan mendapat pelatihan dari perwakilan Kagoshima University Jepang untuk mengolah sampah daun menjadi barang yang dapat dijual. Bahkan,  Kagoshima juga akan membeli produk sampah yang dihasilkan oleh warga Kamal untuk dipasarkan di Jepang.

“Jadi, kampung wisata sampah artinya kampung ini akan disulap menjadi tujuan wisata yang produksi sampahnya menjadi seseuatu yang dapat dijual.  Jadi, wisatawan yang berkunjung ke Jakarta yang ingin membeli produk dari sampah, dari bandara Soekarno Hatta dapat berkunjung ke Kamal,” papar Putri.

Asisten Pembangunan Jakarta Barat, Yunus Burhan mengungkapkan, Kelurahan Kamal dan Tegal Alur sejak tahun 1995 silam telah masuk dalam program Inpres Desa Tertinggal (IDT).

"Sejak masuk dalam program IDT, sudah banyak program pembangunan yang ditujukan di kedua kelurahan ini, tapi kondisinya hingga saat ini masih seperti ini," ujar Yunus.

Yunus menyebutkan, pihaknya mendukung adanya Green Kamal Project Kampung Wisata Petani Sampah yang diprakarsai oleh Universitas Budi Luhur dan KSM Nyiur.

"Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Mudah-mudahan dengan adanya pendampingan dari relawan KSM Nyiur dan akademisi, kondisi warga Kampung Kamal akan lebih baik lagi dalam berbagai sektor kehidupan," ujar Yunus.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1730 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1647 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1216 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Parade Gereja Bala Keselamatan Indonesia Ramaikan CFD di Bundaran HI

    access_time22-12-2024 remove_red_eye1108 personNurito
  5. Dinas PPKUKM Adakan Pasar Malam Bina dan QRISMas Bazar

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1005 personAldi Geri Lumban Tobing