Waspada! DBD Renggut 2 Nyawa di Jakarta Timur
Warga di wilayah Jakarta Timur patut waspada atas penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Tercatat, 1.485 laporan pasien DBD masuk sejak awal Januari 2014 hingga April 2014. Dari angka tersebut, sebanyak dua nyawa telah melayang. Dua warga yang meninggal dunia masing-masing berdomisili di Kecamatan Cipayung dan Pasar Rebo.
Warga kebanyakan tidak bersedia saat petugas jumantik melakukan pemeriksaan di rumah warga
Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Yudhita Endah P menjelaskan, jumlah korban meninggal dunia, dibanding kuartal
yang sama tahun lalu memang menurun, namun angka kasusnya justru meningkat. Periode pertama tahun 2013, jumlah kasusnya 673 dengan korban meninggal sebanyak enam orang."Umumnya pasien meninggal karena terlambat dibawa ke rumah sakit," kata Yudhita, Kamis (24/4).
Warga RW 09 Pegadungan Rawan Terkena DBDYudhita menjelaskan, Kecamatan Duren Sawit menempati posisi teratas dengan kasus DBD-nya, yakni 161 kasus. Menurutnya, penyebab tingginya kasus DBD di Jakarta Timur diakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam berprilaku hidup bersih dan sehat (BHBS) serta minimnya kesadaran terhadap para petugas jumantik dalam melakukan pengawasan.
“Warga kebanyakan tidak bersedia saat petugas jumantik melakukan pemeriksaan di rumah warga,” tandasnya.
Dia menambahkan, saat ini petugas akan melakukan penempelan stiker bagi rumah yang melakukan penolakan. Dengan begitu warga wajib melakukan jumantik mandiri.
Sementara untuk tenaga serta fasilitas bagi pasien DBD di sejumlah rumah sakit di Jakarta Timur, menurut dia, telah sesuai standar. Tinggal ketersediaan fasilitas dan tenaga medis itu harus diimbangi dengan pengetahuan pasien. Diharapkan masyarakat turut berkontribusi agar wilayahnya bebas dari penyakit tersebut.