You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Satu Balita di Panti Sosial Ceger Terjangkit HIV
.
photo Nurito - Beritajakarta.id

Satu Balita di Panti Sosial Ceger Terjangkit HIV

Satu dari 85 balita penghuni Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, terjangkit Human Immunodeficiency virus (HIV).

Perkembangannya sangat bagus. Awalnya, memang balita itu positif terjangkit HIV. Namun setelah rutin diobati, kini berubah menjadi reaktif

Kepala Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa, Sri Utami, mengatakan, bayi berjenis kelamin perempuan ini merupakan kiriman dari RSUD Cengkareng, Jakarta Barat tiga bulan lalu. Namun, bayi malang yang kini berusia enam bulan itu tumbuh sehat.

“Perkembangannya sangat bagus. Awalnya, memang balita itu positif terjangkit HIV. Namun setelah rutin diobati, kini berubah menjadi reaktif. Rencananya, tiga bulan lagi akan dilakukan tes darah dan diharapkan hasilnya negatif,” ujar Sri Utami, Jumat (25/4).

2 Warga Kalijodo Terjangkit HIV

Pihaknya optimis, bayi tersebut akan normal kembali seperti balita pada umumnya. Terlebih, penanganan medis terus dilakukan secara rutin dan ada perubahan signifikan. Apalagi, perlakuan terhadap balita berinisial NL ini sama dengan balita lainnya.

“Kamarnya kita pisahkan dari balita lain. Namun perlakuan yang kita berikan tetap sama. Semua balita di sini dirawat dengan baik oleh pengasuh yang ada,” imbuh Sri Utami.

Menurutnya, bayi penderita HIV ini lahir di RSUD Cengkareng dengan proses persalinan normal. Namun karena balita tersebut mengalami demam, ibu sang bayi pamit pulang kepada petugas rumah sakit dan berjanji akan kembali lagi untuk mengambil anaknya. Namun hingga kini, ibu sang bayi tak kunjung kembali ke rumah sakit.

Akhirnya, pihak rumah sakit memutuskan untuk menitipkan bayi tersebut ke Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas  Bangsa di Ceger, Cipayung saat berusia tiga bulan. Bayi tersebut akan dirawat hingga usia 12 tahun. Setelah itu rencananya akan dikirim ke Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1 di Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Sri Utami mengatakan, bayi di panti yang dikelolanya bisa diadopsi oleh masyarakat luas. Dengan catatan, calon pengadopsi memenuhi persyaratan administrasi yang telah ditentukan pihak Dinas Sosial DKI Jakarta. Seperti usia pernikahan minimal 5 tahun, masih produktif berusia antara 30-55 tahun. Diutamakan yang belum memiliki anak, atau maksimal memiliki satu anak.

Calon orangtua asuh juga wajib menyertakan fotokopi KTP, KK (kartu keluarga), surat keterangan masih reproduksi dari dokter rumah sakit, memiliki akta lahir dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Selain itu harus melakukan sosialisasi pada calon anak asuh selama dua bulan.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Puskesmas Mampang Prapatan Wakili Jaksel di Lomba Konvensi Mutu Tingkat Provinsi

    access_time05-11-2024 remove_red_eye2274 personTiyo Surya Sakti
  2. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1267 personTiyo Surya Sakti
  3. Pemprov DKI Adakan Rakor Pilkada Ramah Anak

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1225 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. DPRD-Kanwil Kemenag DKI Bahas Sekolah Madrasah Gratis

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1079 personDessy Suciati
  5. Pimpinan Dewan-Pj Gubernur DKI Teken MoU KUA-PPAS APBD 2025

    access_time01-11-2024 remove_red_eye1004 personDessy Suciati