Perum PPD Kaji Operasional 78 Bus Transjabodetabek
Perum PPD tengah melakukan kajian terhadap operasional 78 bus Transjabodetabek agar bisa masuk ke sistem rupiah per kilometer sesuai permintaan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta.
Sejak diluncurkan akhir Agustus lalu, belum ada kenaikan penumpang yang signifikan pada armada bus Transjabodetabek
"Sejak diluncurkan akhir Agustus lalu, belum ada kenaikan penumpang yang signifikan pada armada bus Transjabodetabek," kata Pande Putu Yasa, Direktur Utama Perum PPD, Selasa (29/9).
Pande menjelaskan, dalam sehari, armada bus Transjabodetabek yang beroperasi di koridor Depok-Pusat Grosir Cililitan (PGC)-Grogol, Harapan Indah Bekasi-Pasar Baru dan Poris Plawad-Kemayoran rata-rata hanya 10-12 penumpang. Adapun penumpang terbanyak berasal dari bus Transjakarta dengan jumlah antara 40-50 penumpang.
Angkutan Umum Reguler Diajak Gabung ke PT TransjakartaAtas dasar itu, Pande meminta kepada pihak Dishubtrans DKI sebagai regulator agar bus Transjabodetabek yang terintegrasi dengan bus Transjakarta bisa dimasukan ke sistem rupiah per kilometer.
"Hari ini, kami sudah bertemu dengan Kepala Dishubtrans DKI. Kami diminta untuk melakukan kajian lebih dulu. Kita harapkan di minggu depan, kajian itu sudah rampung," terang Pande.
Pande mengungkapkan, kajian tersebut nantinya akan dilakukan tim PPD dengan menggandeng konsultan. Prioritas kajian itu menitikberatkan jumlah penumpang dari perbatasan serta pola pengoperasian setelah masuk ke dalam jalur Transjakarta, perencanaan bisnis dan integrasi jalurnya.
"Hasil dari kajian nanti kita nantinya kita harapkan dapat memaksimalkan operasional 78 bus Transjabodetabek. Nanti kami akan bahas lagi dengan Dishubtrans. Kami harap sistem rupiah per
kilometer bisa secepatnya diwujudkan," tandas Pande.