Basuki: Apoteker Profesi Mulia
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyebutkan, profesi apoteker keberadaannya sangat vital di bidang kesehatan. Karena itulah, profesi ini selayaknya mendapatkan tempat penting di tengah masyarakat.
Apoteker fungsinya lebih sentral dari dokter
"Apoteker fungsinya lebih sentral dari dokter," kata Basuki saat menghadiri Kongres Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (Hisfarsi PD IAI) DKI Jakarta di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (3/10).
Warga Jakarta Keluarkan Dana Rp 3,6 Triliun untuk BerobatMenurut Basuki, dalam dunia kesehatan, posisi apoteker itu layaknya seorang profesor. Apoteker hadir sebagai penemu dan peracik berbagai elemen yang berguna untuk menyembuhkan orang sakit.
"Bahkan bisa seperti polisi. Kalau kamu datang ke dokter pertama, kamu sakit demam, dokter beri obat demam. Lalu ke dokter kedua, kamu sakit yang sama, kemudian dokter beri obat, tapi obatnya beda dari dokter pertama. Disitulah pentingnya apoteker, biar kamu tidak overdosis," ujar Basuki.
Untuk memberikan apoteker tempat yang tepat, Basuki berencana membentuk sebuah sistem yang memberi kewenangan lebih kepada apoteker. Sistem tersebut, menurut Basuki, bertujuan memberikan apoteker kewenangan dalam pengaturan obat-obatan yang akan diperjual belikan ke pihak penyedia tempat, seperti apotek.
"Jadi selama ini kita hanya tahu yang kasih obat itu dokter. Ke depan itu tugas apoteker," jelas Basuki.
Basuki mengungkapkan, sistem baru itu nantinya akan memberikan manfaat yang lebih untuk warga ibukota. Pasalnya, dalam sistem itu, kehadiran apoteker dapat menakar obat yang berkualitas baik namun murah untuk warga.
"Dia yang lebih tahu obat. Kita mau imbangi kehadiran obat generik dengan obat paten. Buat apa kita mahal-mahal hadirkan obat paten, isinya hampir sama dengan generik. Nah yang bisa tahu komposisinya untuk generik itu siapa, ya apoteker," papar Basuki.