Basuki: Pemimpin Jangan Terima Suap
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan, menjadi pemimpin jangan pernah mau menerima suap, sehingga tidak membelokkan rasa keadilan sosial kepada masyarakat.
Saya ingin seperti tebu makin tua makin manis
Ditegaskan Basuki, pemimpin tidak boleh berpihak siapa pun, kecuali kepada kepentingan masyarakat luas.
"Seorang pemimpin harus berpihak kepada kepentingan masyarakat luas. Tidak boleh menerima suap supaya anda tidak membelokkan keadilan sosial kepada masyarakat," ujar Basuki, saat jadi pembicara dalam Seminar Nasional 2015 dengan Topik 'Reformasi Birokrasi dan Realita Kepemimpinan Masa Kini Serta Yang Dibutuhkan di Masa Depan' di Auditorium Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (27/10).
Basuki : Saya Lebih Sering Marah Saat menjabat Sebagai WagubHal terpenting, lanjut Basuki, menjadi seorang pemimpin harus bisa membuat otak, perut dan dompet masyarakat penuh. Otak penuh dengan pendidikan dan rohani, perut penuh oleh makanan sehat dan bergizi, serta dompat penuh dengan kemampuan daya beli.
"Ke depan, pemimpin juga harus santun. Saya juga belajar santun dan saya ingin seperti tebu makin tua makin manis, jangan seperti cabai
makin tua makin pedas," tandas Basuki.