Tak Perbaiki Layanan, Direksi Transjakarta akan Diganti
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan waktu hingga awal tahun kepada direksi Transjakarta untuk memperbaiki layanan. Jika tetap tidak optimal dan masih banyak aduan, jajaran direksi akan diganti. Terlebih, baru saja diluncurkan aplikasi Go-Busway, aplikasi Qlue Transit, serta pembangunan infrastruktur operation control center di kantor pusat PT Transjakarta.
Kalau enggak begitu, saya dimarahin melulu nih, saya kesel tahu nggak. Ini penumpang begitu banyak ngantre
Dikatakan Basuki, dirinya sengaja menggunakan kemajuan teknologi untuk memantau pelayanan Transjakarta yang selama ini dinilai masih buruk. Ketiga hal tersebut merupakan langkah untuk menunjang pelayanan bus Transjakarta. "Kalau nggak begitu, saya dimarahin melulu nih, saya kesal tahu nggak. Ini penumpang begitu banyak ngantre," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/10).
Basuki mengaku, selama ini seringkali menerima laporan dari penumpang melalui pesan singkat, baik SMS maupun BBM. Tidak hanya itu, berbagai laporan juga disampaikan melalui media sosial seperti twitter dan instagram. "Orang-orang maki-maki ke saya, SMS dan BBM saya kalau dua jam nggak ada bus. Saya kesal banget," ujarnya.
Basuki akan Ajak PT KAI Gabung Aplikasi Qlue TransitMenurut Basuki, pesan yang diterimanya tersebut biasanya langsung dikirim kepada Direktur Utama PT Transjakarta, Antonius Kosasih. Namun beberapa laporan tetap tidak ditindaklanjuti dengan baik. "Saya kira apa nggak ada monitor begitu? Pokoknya tahun depan saya nggak mau ada alasan lagi. Kalau masih jelek, saya ganti direksinya, nggak ada pilihan," tegasnya.
Basuki mengibaratkan pergantian direksi tersebut seperti permainan sepakbola. Sebagai pelatih di sepakbola atau pemegang kuasa, Basuki berhak mengganti pemain yang tidak bermain baik. Pemain tersebut merupakan direksi BUMD DKI. Sama seperti permainan sepakbola, kepemimpinan Basuki di Jakarta punya batas waktu. Sehingga, dia tidak mentolerir jika ada anak buahnya yang tidak bekerja optimal.
"Saya pikir di dalam pemerintahan DKI hari ini, yang tidak cepat bekerja, yang tidak bisa bikin gol, tidak bisa bertahan supaya tidak kebobolan, terpaksa saya ganti. Saya nggak sungkan, prinsipnya kita lakukan," kata Basuki.