Di Jakbar, 1 Peserta UN Meninggal dan 13 Sakit
Satu orang dari 27.823 siswa kelas IX tingkat SMP dan sederajat di Jakarta Barat dipastikan tidak bisa mengikuti Ujian Nasional (UN) 2014 yang digelar mulai Senin (5/5) hingga Kamis (8/5), karena meninggal dunia. Sementara pada hari kedua, tercatat 13 siswa tidak bisa mengikuti UN karena sakit.
Siswa-siswa itu memerlukan perawatan int ensif sehingga tidak bisa ikut UN
Kepala Seksi SMP Suku Dinas Pendidikan Dasar (Sudin Dikdas) Jakarta Barat, Asep S Efendi menjelaskan, berdasarkan data yang masuk, sebanyak 13 siswa sakit tersebut terbagi dalam empat sub rayon, yakni Sub Rayon 05 sebanyak 3 siswa, Sub Rayon 06 ada 5 siswa, Sub Rayon 07 ada 4 siswa dan Sub Rayon 19 ada 1 siswa.
Kakek Tiga Cucu Ikut Ujian Nasional
Asep mengatakan, rata-rata siswa yang tidak bisa mengikuti UN, menderita penyakit seperti usus buntu dan tifus, sehingga diperlukan perawatan secara intensif. "Siswa-siswa itu memerlukan perawatan intensif sehingga tidak bisa ikut UN," ujar Asep, Selasa (6/5).
Asep menambahkan, baru saja dia memperoleh laporan ada seorang peserta UN yang meninggal dunia. Siswa itu berasal dari Sub Rayon 19 yaitu MTs 10 di Jl Perdana Raya, Kelurahan Jelambar, Tambora. Namun dia mengaku belum mendapat data tentang identitas siswa dan penyakit yang diderita siswa tersebut.
"Ada satu siswa yang meninggal karena sakit. Untuk identitas dan sakit yang diderita saya belum tahu, tapi info yang saya dapat memang siswa tersebut sudah sakit dan dirawat sebelum UN berlangsung," tukas Asep.
Selain itu, pada hari pertama UN, tercatat ada 11 siswa yang sakit, yaitu dari Sub Rayon 05 ada 3, Sub Rayon 06 ada 4 siswa, Sub Rayon 07 ada 3 siswa dan Sub Rayon 19.
Sementara berdasarkan data, ada 93 siswa yang keluar dari sekolah. Padahal siswa-siswa itu sudah didata dan masuk dalam daftar nominasi sementara (DNS) dan daftar nominasi siswa (DNT).
"Ada siswa yang sudah terdaftar di sekolah tapi mengundurkan diri, padahal sudah ada di DNS dan DNT di database kita," pungkasnya.