Basuki: e-Katalog Terbukti Bisa Hemat Anggaran
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui dengan pembelian barang dan jasa melalui e-katalog bisa menghemat anggaran. Penghematan anggaran tersebut bisa digunakan untuk menaikkan insentif pegawai negeri sipil (PNS).
Dengan e-katalog bisa hemat banyak, kita bisa kasih insentif di DKI Jakarta Rp 80 juta per bulan untuk eselon II
Basuki mengatakan, dengan adanya penghematan, pejabat eselon II di ibukota bisa membawa pulang gaji per bulannya hingga Rp 80 juta. Sementara itu, PNS dengan golongan paling rendah bisa mendapatkan insentif hingga Rp 13 juta.
"Dengan e-katalog bisa hemat banyak, kita bisa kasih insentif di DKI Jakarta Rp 80 juta per bulan untuk eselon II," kata Basuki saat menjadi pembicara Rapat Kerja Nasional Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) 2015, di Balai Sudirman, Selasa (10/11).
Basuki Minta LPSE Masukan Alkes ke E-KatalogKe depan, Basuki terus mendorong pembelian barang dan jasa di Pemprov DKI Jakarta melalui e-catalog. Karena dengan sistem elektronik ini, tidak lagi bisa menggelembungkan harga.
"Makanya kita mau semuanya beli barang pakai e-katalog," ujar Basuki.
Menurut Basuki, jumlah PNS di ibukota terlalu banyak yakni mencapai 72 ribu. Namun jumlah tersebut mencakup lima kota dan satu kabupaten. Dirinya berencana memangkasnya
hingga 40 persen PNS DKI. Karena selama ini, pekerjaan justru dikerjakan oleh Pekerja Harian Lepas (PHL) dan pekerja kontrak."PNS di DKI banyak yang kurang produktif, kami berencana berhentikan 40 persennya. Sekarang kalau masih ada yang macam-macam langsung berhentikan. Kami bisa hemat anggaran lagi," tandas Basuki.