Besok, Bus Gandeng Asal Swedia Diujicoba
Meski ada masalah dalam pengadaan bus Transjakarta, Pemprov DKI Jakarta tetap berkomitmen untuk menambah jumlah armada bus. Namun kali ini sistem yang digunakan berbeda dengan sebelumnya. Hal ini untuk menghindari terulangnya kasus serupa. Kali ini, produsen bus standar internasional asal Swedia, yakni Scania, juga tertarik untuk menyediakan bus Transjakarta. Bahkan rencananya pada Kamis (8/5), bus gandeng yang ramah lingkungan akan diujicoba di ibu kota.
Kalau bus Scania di Singapura, walaupun sudah 20 tahun dipakai, lalu dijual ke Afrika masih dipakai lagi di Afrika
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ujicoba atau demonstrasi bus memang menjadi syarat utama yang diajukan kepada seluruh produsen bus yang ingin menawarkan produknya. Hal itu dilakukan agar kasus bus baru yang karatan tak terulang lagi. "Iya kita mau lihat (Scania), besok," kata Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (7/5).
Selain Scania, merek Mercedes juga bergabung untuk pengadaan bus Transjakarta. Pihaknya berkeinginan menaikan kelas dan kualitas angkutan umum di ibu kota. "Mercedes mungkin tahun depan. Kita mesti naikan kelas armada angkutan massal kita. Masa kota besar, armada bus rapid transit (BRT) pakai merek tidak terkenal," ujar Basuki.
Seluruh Jalur Bus Transjakarta Bakal DibetonMenurut Basuki, keterlibatan produsen bus berstandar internasional dan sudah teruji pengalamannya, telah dikoordinasikan dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Selain itu diharapkan kedepan tidak ada lagi prinsip pemenang tender adalah perusahaan yang mengajukan harga termurah. Prinsip tender yang dipakai melalui e-catalog adalah adanya hitungan harga dan biaya lalu dibandingkan dengan masa pakai barang tersebut.
"Kalau bus Scania di Singapura, walaupun sudah 20 tahun dipakai, lalu dijual ke Afrika masih dipakai lagi di Afrika. Berarti masa pakainya bisa 30 tahun. Makanya saya bilang kamu mau tidak beli mobil yang 3-4 tahun tidak jelas. Mereknya tidak jelas tidak pernah kita dengar, dibandingkan dengan merek yang telah teruji, yang harganya tidak sampai dua kali lipat (dari merek yang tidak jelas). Kecuali kita tidak punya duit ya," ujarnya.
Kendati demikian, pembelian bus dari produsen bus merek terkenal tersebut, baru akan dilakukan tahun depan. Pasalnya, tahun ini, Pemprov DKI sedang fokus merapikan seluruh jalur bus Transjakarta. Selain itu, Pemprov masih menunggu PT Transjakarta mulai bekerja, yaitu dengan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diharapkan dapat dilaksanakan Mei mendatang.
"Lagipula mereka (Scania) kasih lihat dulu lah (produknya). Ini pertama kalinya mereka masuk, karena sebelumnya selalu kalah tender. Sebanyak mungkin kita mau beli. Dan kita minta, karoseri harus lokal," tukasnya.
Seperti diketahui, PT United Tractors Tbk (UNTR) yang merupakan distributor tunggal Scania di Indonesia, memperkenalkan bus gandeng Scania Euro 6, bus berbahan bakar gas yang ramah lingkungan sebagai moda sistem transportasi massal. Chassis atau kerangka internal bus asal Södertälje, Swedia ini memiliki daya tahan yang tinggi.