Basuki Hapus Anggaran Event Organizer di Disparbud
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, akan menghapus lelang jasa event organizer (EO) di kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI mulai tahun 2016 mendatang.
Kita nggak mau lagi ada EO. Pokoknya yang namanya kegiatan rutin nggak ada EO-EO-an deh
"Kita nggak mau lagi ada EO. Pokoknya yang namanya kegiatan rutin nggak ada EO-EO-an deh," katanya di Balai Kota, Kamis (19/11).
Menurut Basuki, alasan dihapuskannya lelang jasa EO karena banyak ditemukan kegiatan di Disparbud DKI yang disinyalir melakukan mark-up dengan pihak EO. Selain EO, anggaran sewa gedung, sound system, panggung dalam acara-acara festival juga akan dipangkas karena dinilai banyak pemborosan.
Basuki Evaluasi Usulan Anggaran 2016 Disparbud"Sewa sound system buat acara sampai ratusan juga. Alasannya kalau beli nggak bisa rawat. Terus yang lebih lucu lagi, anggaran pelatihan budaya Betawi ke Pulau Seribu Rp 1 miliar lebih. Latihan
nya empat hari terus alat musiknya sewa," ungkapnya.Atas dasar itu, Basuki mencoret usulan anggaran di Disparbud DKI dalam draft Kebijakan Umum APBD - Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 hingga Rp 150 miliar karena dianggap banyak melakukan pemborosan anggaran melalui festival dan lelang jasa EO.
"Festival nggak salah. Saya bukan anti festival dan anti event-event. Yang saya anti itu mark up dengan EO. Jadi EO itu kick back," tandasnya.