Kasus DBD di Jakbar Meningkat Tajam
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta Barat terus mengalami peningkatan. Data Sudin Kesehatan Jakarta Barat, selama periode Januari hingga awal Mei tercatat sebanyak 1.101 kasus. Jumlah tersebut mengalami peningkatan cukup tajam dibanding Januari - Maret, dimana hanya mencapai 603 kasus.
Peningkatan sebanyak 498 kasus tersebut di dapat dalam kurun waktu dari April hingga 5 Mei 2014
Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Barat, Widyastuti, mengatakan, terjadi peningkatan sebanyak 498 kasus dibanding data Januari hingga Maret yang hanya 603 kasus.
“Peningkatan sebanyak 498 kasus tersebut di dapat dalam kurun waktu dari April hingga 5 Mei 2014,” ujar Widyastuti, Jumat (9/5).
77 Kasus DBD Mencuat di KapukAngka 1.101 kasus tersebut, tersebar pada delapan wilayah kecamatan yang ada di Jakarta Barat, yaitu Kecamatan Cengkareng, Kalideres, Tambora, Kebon Jeruk, Tamansari, Palmerah, Kalideres dan Kembangan.
Namun, lanjut Widyastuti, dari delapan kecamatan tersebut, Kecamatan Cengkareng, Kembangan dan Kalideres tetap menyumbang angka kasus DBD terbanyak, yaitu mencapai 698 kasus dalam periode Januari hingga awal Mei. Rinciannya, Kecamatan Cengkareng 265 kasus, Kembangan 245 kasus dan Kalideres 188 kasus. hingga total mencapai 698 kasus.
“Lima wilayah kecamatan lainnya, yaitu Kecamatan Palmerah, Tamansari, Tambora, Kebon Jeruk dan Tanjung Duren relatif stabil rata-rata di bawah 100 kasus,” terang Widyastuti.
Mengingat tingginya angka DBD, khususnya di tiga wilayah kecamatan, pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi pemberantasan jentik nyamuk penyebar DBD dan kader Jumantik.
“Tapi yang terpenting dan harus dilakukan masyarakat untuk pemberantasannya diperlukan pola hidup bersih dan sehat dari masyarakat dengan rajin membersihkan lingkungan,” tandas Widyastuti.