Polda Bentuk Satgas Urai Macet Akibat Proyek MRT
Polda Metro Jaya tidak tinggal diam menyikapi kemacetan lalu lintas yang semakin parah akibat proyek pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) tahap pertama dari Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Untuk mengatasi macet yang bertambah akibat pembangunan MRT, kita membentuk tim khusus yang diberi nama Satgas Urai Macet
Bahkan, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk mengurai kemacetan akibat pembangunan jalur moda transportasi massal tersebut.
"Untuk mengatasi macet yang bertambah akibat pembangunan MRT, kita membentuk tim khusus yang diberi nama Satgas Urai Macet," ujar AKBP Budiyanto, Kabag Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin (12/5).
Parkir Liar di Depan Polres Jakpus Bikin MacetSatgas tersebut, kata Budiyanto, akan bekerja di jam-jam sibuk pagi dan sore hari. Setiap tim beranggotakan 20 personel. "Setiap tim beranggotakan 20 personel yang akan bekerja dalam 2 shift, saat jam masuk dan pulang kerja," ungkapnya.
Petugas akan ditempatkan di titik-titik yang terjadi penyempitan. Terutama titik di mana akan dibangun stasiun-stasiun MRT yang membutuhkan ruang lebih besar. "Karena yang biasanya 5-3 lajur, akhirnya hanya bisa dipakai 3-1 lajur saja. Kalau jalan Fatmawati Raya dekat perempatan Haji Nawi, dari arah MH Thamrin ke Sudirman dua jalur ditutup untuk pembangunan stasiun," tegasnya.
Untuk masyarakat, Budiyanto mengimbau agar selalu mencari informasi terkait kelancaran arus lalu lintas terutama di sepanjang jalan yang ada pembangunan MRT. "Pantau selalu TMC karena seluruh update lokasi akan diumumkan melalui situs jejaring sosial seperti twitter dan facebook. Kita akan siapkan jalur-jalur alternatif seadainya jalan utama mengalami overload," tandasnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, dengan bertambahnya kemacetan otomatis berdampak pada jam kemacetan di jalur pembangunan MRT tersebut. "Jam macet juga akan bertambah lama, karena di beberapa ruas jalan memang terjadi penyempitan," katanya.
Rikwanto menambahkan, pihaknya sudah melakukan pembahasan dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi hal ini. "Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan lainnya, mudah-mudahan tidak akan ada kendala. Karena kita juga akan terus mensterilkan jalur bus Transjakarta," tandasnya.