You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Basuki Hilangkan Aturan Kouta Perusahaan Taksi di Jakarta
.
photo Yopie Oscar - Beritajakarta.id

Basuki Minta Aturan Kuota Perusahaan Taksi Dihapus

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengeluarkan kebijakan menghapus jumlah kuota taksi di Ibukota yang selama ini diberi jatah sebanyak 2.700 unit taksi.

Kuota taksi justru bikin pungli‎ dan korupsi, jual beli hukum

Dikatakan Basuki, kuota perusahaan taksi tersebut dihapus karena dianggap kerap dijadikan alat bagi oknum petugas Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) untuk melakukan pungutan liar (pungli) kepada perusahaan.

"Saya mau kuota taksi hari ini dihapus. Kuota taksi justru bikin pungli‎ dan korupsi, jual beli hukum," kata Basuki, saat memimpin rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota, Senin (7/12).

Tunggak Pajak, Lahan Perusahaan Taksi Dipasang Plang

Basuki menambahkan, ‎saat ini ada banyak perusahaa‎n taksi yang mendirikan kantor dan pool di daerah pinggiran seperti Bogor, Tangerang dan Bekasi, namun mengambil penumpang di Jakarta. Padahal, lanjut Basuki, menurut aturan, perusahaan-perusahaan taksi itu tidak dibolehkan mengambil penumpang di DKI Jakarta.

"Mereka hanya boleh menurunkan penumpang di Jakarta. Karena begitu bayar pajak penghasilan 20 persen, itu masuknya bukan ke Jakarta, tapi ke Bogor, Tangerang dan Bekasi," tutur Basuki.

Basuki juga mengaku heran dengan Dishubtrans DKI yang tidak mengizinkan Grab Taksi beroperasi di Jakarta meski telah mengantongi izin perusahaan aplikasi. Sementara dinas tersebut selama ini tidak bisa menindak keberadaan perusahaan taksi yang mendirikan kantor di pinggiran namun seenaknya mengangkut penumpang di Jakarta.

"Sekarang Anda pakai kuota taksi yang terjadi upeti gak? Lalu kenapa masyarakat mau naik Uber Taksi? Karena kebutuhan taksi kurang. Itu karena ada demand yang besar dari sisi keamanan dan tarif," bebernya.

Atas dasar itu, Basuki, meminta kuota perusahaan taksi di Jakarta dihilangkan dan seluruh masyarakat dibolehkan mendirikan perusahaan taksi. Langkah ini dinilai lebih baik ketimbang membiarkan oknum petugas Dishubtrans merajalela memungut‎ upeti kepada perusahaan taksi.

"Saya ini suka naik taksi. Kalau kata supir taksi, soal kuota ini kayak menyan saja. Kalau menyannya kurang ditangkap. Ini tugas Bapak. Kalau Bapak gak berani pecat kasudin, bapak yang  saya pecat," tegas Basuki kepada Kepala Dishubtrans DKI Jakarta, Andri Yansyah.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kalahkan Juara Bertahan, Atlet Tarung Derajat Fariuddin Ishafahani Raih Emas di PON XXI

    access_time19-09-2024 remove_red_eye1255 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Salip Jatim, Jakarta Pimpin Perolehan Medali Emas PON XXI

    access_time14-09-2024 remove_red_eye1235 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Ini Penerima DTKJ Award 2024

    access_time19-09-2024 remove_red_eye1182 personTiyo Surya Sakti
  4. Warga Serbu Pasar Murah di Kelurahan Dukuh

    access_time18-09-2024 remove_red_eye1067 personNurito
  5. Heru Harap Transportasi Publik Jakarta Terintegrasi Menyeluruh

    access_time17-09-2024 remove_red_eye800 personBudhi Firmansyah Surapati