You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Jelang Natal dan Tahun Baru, Pasokan Sayur Mayur Alami Penurunan
.
photo doc - Beritajakarta.id

Pasokan Sayur Mayur di Pasar Induk Kramatjati Menurun

Jelang perayaan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016, pasokan sayur mayur di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur menurun. Kondisi ini berdampak naiknya sejumlah harga komoditi di pasar induk tersebut.  Kendati begitu, pasokan ini masih terbilang aman untuk kebutuhan warga Ibukota dan sekitarnya.

Namun kenaikan harga ini masih terbilang wajar dan dapat terkendali

Manajer Pasar Induk Kramatjati, Nurman Adhi mengatakan, menurunnya pasokan dipengaruhi faktor cuaca beralih ke musim penghujan. Hal itu mengakibatkan sayur cepat menyusut dan rusak. Selain itu, permintaan sayur mayur dari luar Pulau Jawa menyebabkan pasokan harus berbagi dengan daerah lainnya di luar Pulau Jawa.

"Pasokan sayur mayur cukup rendah jika dibandingkan pekan lalu. Kondisi ini berdampak pada semua jenis sayur mayur mengalami kenaikan harga. Namun kenaikan harga ini masih terbilang wajar dan dapat terkendali," ujar Nurman Adhi, Rabu (8/12).

2016, Penghuni Rusun di Jakbar Diberi Bibit Sayur

Misalnya untuk jenis kol, pada pekan lalu pasokan rata-rata mencapai 612 ton namun pekan ini hanya 583 ton. Kemudian tomat 476 ton kini hanya 399 ton. Cabai 986 ton menurun menjadi 961 ton, kentang 618 ton menjadi 552 ton dan bawang putih dari 124 ton menjadi 119 ton.

Dikatakan Adhi, harga cabai merah keriting, pekan lalu hanya Rp 22 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 28 ribu per kilogram. Kemudian, bawang merah dari Rp 15 ribu menjadi Rp 18 ribu per kilogram, daun bawang dari Rp 10 ribu menjadi Rp 14 ribu per kilogram, daun seledri dari Rp 16 ribu menjadi Rp 19 ribu per kilogram.

Lalu, kacang panjang dari Rp 12 ribu menjadi Rp 15 ribu per kilogram, kol dari Rp 7.000 menjadi Rp 7.500 per kilogram. Wortel dari Rp 10 ribu menjadi Rp 11 ribu per kilogram.

Kendati begitu, masih ada sejumlah sayur mayur yang harganya justru menurun. Misalnya, buncis dari Rp 20 ribu turun menjadi Rp 17 ribu per kilogram. Labu siam dari Rp 7.500 turun menjadi Rp 6.000 per kilogram, ketimun dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.000 per kilogram, cabai rawit merah dari Rp 21.500 menjadi Rp 15 ribu per kilogram. Kemudian cabai rawit hijau dari Rp 23 ribu menjadi Rp 22 ribu per kilogram, jengkol dari Rp 23 ribu menjadi Rp 18 ribu per kilogram.

"Kendati sejumlah pasokan jenis sayur mengalami penurunan namun ini masih sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan warga ibukota dan sekitarnya. Hanya saja memang sebagian harganya sedikit mengalami kenaikan," tandas Adhi.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Salip Jatim, Jakarta Pimpin Perolehan Medali Emas PON XXI

    access_time14-09-2024 remove_red_eye1224 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Klasemen Sementara PON XXI, Jakarta Terus Bayangi Jawa Timur

    access_time13-09-2024 remove_red_eye1124 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Ini Penerima DTKJ Award 2024

    access_time19-09-2024 remove_red_eye1106 personTiyo Surya Sakti
  4. Warga Serbu Pasar Murah di Kelurahan Dukuh

    access_time18-09-2024 remove_red_eye1057 personNurito
  5. Kalahkan Juara Bertahan, Atlet Tarung Derajat Fariuddin Ishafahani Raih Emas di PON XXI

    access_time19-09-2024 remove_red_eye995 personAldi Geri Lumban Tobing