Tak Perlu Ijazah untuk Lamar Sopir Transjakarta
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kembali menegaskan pihaknya tidak akan mempersulit bagi siapa pun yang ingin melamar menjadi sopir bus Transjakarta. Bahkan, sejumlah syarat telah dihilangkan seperti ijazah terakhir.
Kami sudah terima enggak pakai ijazah kok. Yang penting bisa nyetir, punya SIM
"Kami sudah terima enggak pakai ijazah kok. Yang penting bisa nyetir, punya SIM," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/1).
Dikatakan Basuki, pihaknya membutuhkan banyak sopir Transjakarta. Karena ke depan, akan semakin banyak bus Transjakarta yang beroperasi 24 jam. Sehingga untuk satu bus dibutuhkan setidaknya lim
a sopir. Basuki Tolak Tuntutan Upah Sopir Metromini"Nggak ada yang ribet, asal kamu nggak ribet kami juga enggak ribet kok," katanya.
Meski demikian, sambung Basuki, nantinya calon sopir bus Transjakarta akan terlebih dahulu mengikuti pelatihan sehingga tidak akan ugal-ugalan saat mengendarai bus Transjakarta.
Sebelumnya, Basuki telah menjanjikan akan menggaji sopir bus Transjakarta hingga dua kali upah minimum provinsi (UMP) DKI tahun 2016 yakni sebesar Rp 3,1 juta per bulan.
Kebutuhan sopir meningkat, lantaran Basuki juga terus mengajak angkutan umum lainnya untuk bergabung dengan Transjakarta. Tujuannya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Pemprov DKI Jakarta juga akan menerapkan satu tarif untuk angkutan umum sebesar Rp 3.500.