You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Nenek Saminah Hidup Dari Belas Kasih Warga
.
photo Aldi Geri Lumban Tobing - Beritajakarta.id

Sebatang Kara, Nenek Saminah Hidup dari Belas Kasih Warga

Saminah (74), hidup hanya dengan memanfaatkan belas kasihan warga yang melintas di Jalan Robusta, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, tepatnya di samping toko kue Majestyk.

Kalau mau pulang ke rumah, dipukul orang mabok. Dimintain duit, saya jatuh, diinjak

Menurut warga dan pedagang yang berjualan di lokasi tersebut, setiap harinya nenek Saminah hanya duduk di trotoar berbekal sebuah kardus berisi uang belas kasihan warga.

Salah seorang pedagang, Samsul mengatakan, nenek Saminah mulai terlihat di lokasi pada pukul 16.00 sampai dengan 23.00.

Stroke 9 Tahun, Nenek Srimulyani Dibawa Petugas ke RS

"Saya jualan di sini empat tahun, dia sudah ada. Sebelum pulang dia nyapu jalan di sekitar dia duduk. Dia nggak mengemis, cuma warga kasihan saja. Dikasih duit syukur, nggak ya nggak apa-apa," kata Samsul, Senin (11/1).

Nenek Saminah diketahui mengalami gangguan pendengaran. Ia mengaku punya kontrakan di tempat pembuangan sampah (TPS) belakang TPU Pondok Kelapa, dekat Kanal Banjir Timur (KBT).

"Nama saya Saminah, asli Brebes. 11 tahun di sini. Kalau sudah nggak ramai pulang. Kontrakannya di sana, Rp 300 ribu per bulan, di tempat banyak gerobak sampah," ucap Saminah sambil menunjuk arah kontrakannya.

Saminah mengatakan, bulan puasa tahun lalu suaminya meninggal dunia. Kini dia hidup sebatang kara. "Keluarga nggak punya, suami meninggal bulan puasa kemarin. Nggak punya anak, nggak punya saudara," kata Saminah.

Menurutnya, setiap kali ingin pulang ke kontrakan, dirinya sering berhadapan dengan pemuda yang kerap mabuk-mabukan di sekitar KBT tak jauh dari kontrakannya. Bahkan Saminah mengaku pernah mendapat perlakuan kasar karena tak memberikan uang.

"Kalau mau pulang ke rumah, dipukul orang mabok. Dimintain duit, saya jatuh, diinjak," ujar Saminah.

Kepala Dinas Sosial Kecamatan Duren Sawit, Dewi mengatakan, biasanya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) seperti nenek Saminah tidak mau dibawa ke panti karena sudah terbiasa dengan belas kasihan pengguna jalan dan warga.

Meski demikian, pihaknya berjanji akan mendatangi tempat nenek Saminah mangkal untuk menggali informasi dan mencari tahu latar belakang nenek Saminah.

"Kita perlu tahu kondisinya, lingkungan di sekitarnya seperti apa. Kita juga akan tanya pengurus RT setempat. Karena biasanya mereka nggak mau dibawa ke panti, terbiasa seperti itu. Mereka terbiasa memanfaatkan rasa iba warga," tutur Dewi.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Besok, Festival Urban Farming Kembali Digelar

    access_time09-07-2025 remove_red_eye2545 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pimpinan Operator dan Mitra Diajak Merasakan Layanan Transjakarta

    access_time10-07-2025 remove_red_eye1367 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. MRT Jakarta Kaji Perluas Rute ke Tangerang Selatan

    access_time13-07-2025 remove_red_eye1029 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Transjakarta Didorong Kembangkan Layanan Strategis

    access_time11-07-2025 remove_red_eye937 personFakhrizal Fakhri
  5. Pengurus IKAL DKI Jakarta 2025–2030 Resmi Dilantik

    access_time09-07-2025 remove_red_eye831 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik