Terima Ancaman Bom, Karyawan Bank Permata Dievakuasi
Setelah lama reda, ancaman peledakan bom kembali menghantui warga ibu kota. Senin (26/5) pagi, puluhan karyawan dan nasabah Bank Permata di Ruko Royal Sunter, Jl Danau Sunter Selatan, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta, terpaksa dievakuasi keluar kantor. Pasalnya, pengelola bank tersebut memberitahu telah menerima ancaman bom melalui layanan pesan singkat atau sms dari seorang pengirim misterius.
Setelah diperiksa dari lantai satu hingga lantai lima, kondisi kantor dinyatakan aman. Tidak ditemukan bom seperti sms ancaman itu
Dari informasi yang dikumpulkan Beritajakarta.com, sekitar pukul 09.00, pimpinan Cabang Bank Permata, Berta menerima sms dari seseorang yang menyebutkan tempatnya bekerja telah dipasangi bom. Tak ingin mengabaikan ancaman tersebut, Berta langsung menghubungi markas Polsek Metro Tanjung Priok untuk meminta bantuan pengamanan.
Kapolsek Metro Tanjung Priok, Kompol Sulastoyo kemudian meminta bantuan tim Jihandak Gegana Polda Metro Jaya untuk melakukan penyisiran di kantor Bank Permata. "Kami langsung melakukan evakuasi terhadap seluruh karyawan dan nasabah bank," kata Sulastoyo.
Tim Jihandak Sisir Gereja KatedralProses penyisiran kantor oleh tim Jihandak Gegana memakan waktu hampir tiga jam. "Setelah diperiksa dari lantai satu hingga lantai lima, kondisi kantor dinyatakan aman. Tidak ditemukan bom seperti sms ancaman itu," ujar Sulastoyo.
Salah satu karyawan Bank Permata, Eni (24), mengungkapkan, sejak pagi petugas keamanan sudah memberi tahu bahwa kantor tempat ia bekerja mendapatkan ancaman bom. "Sudah dari tadi pagi pas datang dibilangin sama satpam ada ancaman bom," ujar Eni.
Sementara itu, Slamet (37), salah satu petugas keamanan Ruko Royal Sunter, mengungkapkan bahwa ancaman bom diterima oleh Kepala Cabang Permata Bank melalui sms. "Kata teman saya yang satpam di Permata Bank, pukul 08.00 tadi diberi tahu ada bom di Permata Bank Ruko Royal Sunter," jelasnya.