You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Taman Kolong Tol
Taman Kolong Tol .
photo Hendi Kusuma - Beritajakarta.id

Kolong Jembatan Slipi Akan Disulap Jadi Taman

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sudah menginstrusikan agar unit terkait segera melakukan pembenahan terhadap area-area yang terletak di bawah (kolong) jalan layang atau jalan tol yang ada di wilayah Jakarta. Selama ini area kolong jembatan memang terlihat berantakan karena dijadikan tempat parkir, tempat tinggal pengemis dan lain-lain. Rencananya, area-area kolong tersebut akan diubah menjadi taman yang dapat dimanfaatkan oleh para pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan.

Sesuai  instruksi Wagub Basuki, kita akan lakukan pembenahan di beberapa kolong jembatan, terutama yang berlokasi di depan Mal Slipi Jaya

Salah satu lokasi kolong jembatan yang akan disulap sebagai taman PKL dan jalur pejalan kaki berlokasi di depan Mal Slipi Jaya, Palmerah, Jakarta Barat. Aparat Kecamatan Palmerah rencananya dalam waktu dekat akan membersihkan kolong jembatan itu yang selama ini dimanfaatkan sebagai tempat parkir dan lokasi berjualan. 

"Sesuai  instruksi Wagub Basuki, kita akan lakukan pembenahan di beberapa kolong jembatan, terutama yang berlokasi di depan Mal Slipi Jaya," kata Camat Palmerah, Agus Triyono, Jumat (30/5).

Kolong Jalan Layang Akan Disulap Jadi Taman PKL

Menurut Agus, selama ini kolong jembatan Slipi Jaya yang menghubungkan Jl Raya Kemanggisan dan Jl KS Tubun menuju Tanah Abang dijadikan parkir liar dan PKL, terutama di depan Wisma Asia dan Hotel Peninsula.

"Kita sudah kasih surat teguran kepada mereka bahwa tempat itu akan diubah menjadi taman agar ramah lingkungan dan tertata, " ujar Agus.

Agus mengaku, sebelum melakukan penataan, pihaknya lebih dulu mengkaji dan menelitinya agar tidak asal membangun. "Perlu ada observasi terlebih dahulu dan kajian," tukasnya.

Rencana penataan kolong jembatan itu ternyata memperoleh apresiasi dari PKL kolong jembatan Slipi. Salah satunya Rowi (52), pedagang soto lamongan. Menurutnya, apabila tempat ia berdagang akan dibangun taman, justru akan menarik minat konsumen untuk membeli dagangannya.

"Kalau dibuat taman hijau saya setuju saja, hal itu bisa menarik minat pembeli untuk makan diwarung saya, tapi saya jangan digusur ya" ujar Rowi.

Menurut Rowi, dirinya telah berjualan selama 10 tahun dikolong jembatan tersebut, selama ini ia membayar iuran sebesar Rp 25.000 kepada salah satu ormas yang mengelolah, harapanya jika jadi taman

"Kita terpaksa berjualan di sini karena tidak ada tempat lagi untuk berdagang, padahal harga sewa kiosnya mahal," keluh Rowi.

Selain membayar sewa per bulan, setiap hari Rowi masih dikenakan iuran sebesar Rp 25 ribu yang dari salah satu ormas.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Puskesmas Mampang Prapatan Wakili Jaksel di Lomba Konvensi Mutu Tingkat Provinsi

    access_time05-11-2024 remove_red_eye2212 personTiyo Surya Sakti
  2. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1259 personTiyo Surya Sakti
  3. Pemprov DKI Adakan Rakor Pilkada Ramah Anak

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1215 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. DPRD-Kanwil Kemenag DKI Bahas Sekolah Madrasah Gratis

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1067 personDessy Suciati
  5. Pimpinan Dewan-Pj Gubernur DKI Teken MoU KUA-PPAS APBD 2025

    access_time01-11-2024 remove_red_eye984 personDessy Suciati