Terkena DBD, Ema Terbujur Lemas di RSUD Pasar Rebo
Ema Susanti (35), warga RT 01/02 Kalisari, Pasarebo, Jakarta Timur, terkulai lemas di kamar 404 ruang Flamboyan RSUD Pasar Rebo. Ibu dua anak ini dirawat di rumah sakit akibat terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD) bersama lima pasien lainnya.
Awalnya demam biasa. Sampai dua hari panasnya tidak turun-turun dan fisik drop. Akhirnya saya diantar suami ke rumah sakit dan ternyata kena DBD
Saat ditemui Beritajakarta.com, Emma mengaku baru mengetahui terkena penyakit DBD setelah dokter yang menanganinya mengambil sampel darah. Diantar Dedy (52), suaminya pada Senin (8/2), ia pun menjalani perawatan di RSUD Pasar Rebo.
"Awalnya demam biasa. Sampai dua hari panasnya tidak turun-turun dan fisik drop. Akhirnya saya diantar suami ke rumah sakit dan ternyata kena DBD," katanya, Kamis (11/2).
RSUD Pasar Rebo Siapkan 50 Bed Tambahan untuk Pasien DBDIa menuturkan tidak menyadari kapan dan di mana terkena gigitan nyamuk aedes aegepty. Namun yang jelas, saat pertama kali dirawat di rumah sakit ini, trombositnya hanya 2.500. Kemudian di hari kedua naik menjadi 3.000 dan hari ini kembali naik 50.000. Pelayanan yang baik dari tim medis, diakuinya sangat membantu proses penyembuhan. Tak heran jika dalam waktu tiga hari trombositnya sudah cepat naik.
Kepala Humas RSUD Pasarebo, Sukartiono Pri Prabowo mengatakan, penanganan pasien DBD dilakukan seperti biasa, sesuai dengan prosedur tetap. Di mana pasien diberikan cairan melalui botol infus dan obat, sesuai dengan jenis penyakitnya. Semenatara pengawasan trombosit menjadi hal utama dalam penanganan pasien DBD.
"Semua pasien kita maksimal, sesuai prosedurnya. Baik itu pasien BPJS maupun umum, tidak ada perbedaan," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini jumlah dokter penyakit, ada sebanyak enam orang. Kemudian dokter anak lima orang dan perawat secara keseluruhannya ada 400-600 orang. Sedangkan jumlah total pegawai, baik tim medis, administrasi, kantor dan sebagainya mencapai 1.
000 orang.