Tiga Ikon Jakarta Meriahkan Hari Kanker Anak Internasional
Tiga ikon Ibukota ikut memeriahkan peringatan Hari Kanker Anak Internasional, yang jatuh pada 15 Februari. Ketiganya yakni Monas, Patung Selamat Datang, dan tiang Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari, disorot dengan lampu berwarna emas.
Jadi kami tidak perlu lagi mengeluarkan biaya. Penerangan ikon kota dengan lampu emas kami namakan light it up gold
Penyorotan lampu tersebut sesuai dengan tema kampanye tahun ini yakni 'Heart of Gold'. Secara simbolis penyorotan lampu dilakukan di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, untuk menyorot ke tugu Monas.
Ketua Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia (YKAKI), Ira Soelistyo mengatakan, sengaja memilih ketiga ikon Jakarta tersebut karena tidak perlu lagi melakukan pemasangan lampu. Ketiganya pun telah memiliki pengaturan lampu sesuai dengan tema.
Radio Terapi di RSUD Pasar Minggu akan Ditambah"Jadi kami tidak perlu lagi mengeluarkan biaya. Penerangan ikon kota dengan lampu emas kami namakan light it up gold," kata Ira, saat peringatan hari kanker anak internasional di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/2).
Selain Jakarta, ada tujuh kota lainnya yang juga menyalakan lampu emas di ikon masing-masing kota. Seperti Bandung di Gedung IPDN, Yogyakarta di Jogja City Mall, Surabaya di Grand Surabaya City Mall, Manado di Patung Yesus Memberkati, Makasar di Monumen Mandala, dan Pekan Baru di Monumen Tarian Zapin.
Kegiatan lainnya yang diadakan untuk memperingati Hari Kanker Anak Internasional yakni share of gold. Kegiatannya berupa pembagian pita emas, sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap para penderita kanker, berlangsung pada 2-20 Februari.
Ira menambahkan kegiatan utama peringatan adalah go gold, yakni mengajak masyarakat berpartisipasi dengan tema berani gundul. Kegiatan itu direncanakan digelar pada 21 Februari mendatang.
Menurut Ira, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama merupakan kepala daerah pertama yang berperan aktif dalam kegiatan bersama YKAKI. Setelahnya, beberapa kepala daerah lainnya juga turut ikut ambil bagian.
"Dari Pak Basuki, menularkan kepada kepaa daerah lainnya. Pak Basuki, yang pertama berperan aktif," ucapnya.
Sementara itu, saat ditantang berani gundul, Basuki mengaku sudah pernah mencukur habis rambutnya saat kuliah. Karena itu, Basuki mengaku belum mau untuk pelontos lagi.
"Saya pernah botak waktu kuliah, sekarang nggak lagi deh," tandasnya.