Jl Minangkabau Setiabudi Minim Pencahayaan
Ruas jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan, dari arah Jalan Sultan Agung menuju Jalan Dr Saharjo minim pencahayaan.
Pertigaan pom bensin Minangkabau itu sebenarnya merupakan pertemuan arus kendaraan dari arah Saharjo dan dari arah Sultan Agung
Pantauan Beritajakarta.com Selasa (16/2) dini hari, jalan sudah terlihat sepi. Kondisi seperti ini memancing sebagian besar pengendara mempercepat laju kendaraannya. Jalan yang bergelombang dan adanya bekas galian di beberapa titik membahayakan pengendara motor.
Warga Swadaya III, Tedy (23) mengatakan, butuh kewaspadaan ekstra bagi pengendara yang melintas di Jalan Minangkabau itu. Bukan hanya karena kondisinya yang gelap, namun bentuk-bentuk pelanggaran berlalu lintas di lokasi itu juga mengancam keselamatan pengendara.
Warga Rorotan Keluhkan Sampah dan PJU"Pertigaan pom bensin Minangkabau itu sebenarnya merupakan pertemuan arus kendaraan dari arah Saharjo dan dari arah Sultan Agung. Ada tanda dilarang masuk, tapi banyak juga pengendara yang motong jalan dengan melawan arus karena nggak mau kena macet di Jalan Saharjo," kata Tedy.
Dikatakan Tedy, pada malam hari, tak jarang pengendara yang mayoritas muda-mudi melawan arus dalam keadaan lampu motornya tidak berfungsi. Maka itu, tak sedikit kejadian tabrakan adu banteng antar pengendara motor terjadi di jalan itu.
"Sudah gitu banyak muda-mudi nongkrong di pinggir jalan persis di depan pintu masuk pom bensin Minangkabau. Jalan ini kan dikenal untuk ajang balapan liar anak muda," ucap Tedy.
Maka itu, dia meminta Jalan Minangkabau diberi pencahayaan yang cukup. Dengan begitu tentu banyak manfaatnya bagi pengendara. "Ya memang butuh pencahayaan. Kalau gelap bisa ada begal, rampok, sama kecelakaan," tandas Tedy.