You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Toilet Portable Monas
Toilet Portable Monas .
photo doc - Beritajakarta.id

Toilet Portable di Monas Bau Pesing dan Kotor

Pengunjung kawasan Monumen Nasional (Monas) mengeluhkan kondisi toilet portable milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang tidak terurus. Selain menyebarkan bau pesing, kondisi toilet-toilet di kawasan Monas itu terlihat kotor dan kumuh. Padahal, setiap pengunjung yang buang air di toilet itu dikenakan tarif Rp 2.000 sekali masuk.

Instansi terkait terkesan tidak peduli dengan kondisi toilet ini. Masa tempat wisata toiletnya bau pesing, kotor dan jorok kayak gini

Dari pantauan beritajakarta.com, dari sembilan toilet di kawasan rekreasi hutan kota yang terletak di Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat itu, hanya enam unit yang berfungsi. Sementara tiga toilet lainnya dalam kondisi rusak. Tiga toilet rusak itu kemudian dimanfaatkan para pedagang kaki lima (PKL) sebagai gudang tempat penyimpanan barang dagangan mereka.

Sementara enam unit toilet yang masih berfungsi, meski dengan kondisi memprihatinkan, itu masing-masing tersebar di sisi barat Monas, pintu masuk Indosat, sisi utara Monas atau tepatnya depan Istana Negara dan dekat Jl Veteran. Di masing-masing toilet portable itu dijaga oleh satu orang yang bertugas mengutip bayaran setiap pengunjung yang buang air.

Ahok Kesal Makin Banyak PKL di Monas

Selain jorok dan bau pesing, terlihat banyak bagian toilet yang bolong. Tak ayal kondisi ini membuat pengunjung, terutama kaum hawa, lebih waspada, karena mereka khawatir jadi objek pengintipan orang-orang tidak bertanggung jawab.

"Toilet ini kondisinya kotor, bau dan jorok. Tiap kali masuk ke dalam, saya pasti tutup hidung," keluh Izal (28), salah seorang pengunjung, Sabtu (7/6).

Menurut Izal, kawasan Monas masih menjadi tujuan wisata warga ibu kota maupun dari luar Jakarta. Seharusnya, fasilitas umum seperti toilet portable seperti ini rutin diurus kebersihannya.

"Instansi terkait terkesan tidak peduli dengan kondisi toilet ini. Masa tempat wisata toiletnya bau pesing, kotor dan jorok kayak gini," imbuhnya.

Warga Kebayoran Baru Jakarta Selatan ini juga mempertanyakan kenapa toilet portable milik Dinas Kebersihan DKI itu mematok tarif kepada pengunjung yang ingin menggunakannya. Padahal seharusnya sarana milik Pemprv DKI itu digratiskan, karena warga sudah membayar pajak tinggi.

Keluhan senada juga diungkapkan Dewi Ayu (27), pengunjung lainnya. Ia mengaku sangat terganggu dengan keberadaan toilet portable di areal Taman Monas. Sebab, toilet yang banyak dipakai pengunjung itu kerap menebarkan aroma tak sedap sampai ke areal luar. "Bau pesingnya itu sampai keluar. Apalagi kalau pas saya melintas di depannya," ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI, Isnawa Adji mengaku belum mengetahui laporan terkait buruknya kondisi toilet portable di kawasan Monas.

"Saya belum dapat laporannya, tapi nanti akan kita cek toilet-toilet itu  jika memang dikeluhkan pengunjung," kata Isnawa saat dihubungi melalui telepon.

Isnawa menjelaskan, toilet-toilet portable itu awalnya disediakan atas permintaan event organizer (EO) yang hendak mengadakan acara di Monas. Pihaknya kemudian menempatkan toilet portable yang berkeliling dan stand by."Jadi awalnya kita hanya memenuhi permintaan EO yang kerap mengadakan acara di kawasan Monas," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. UP Metrologi Dinas PPKUKM Gelar Edukasi Metrologi Legal

    access_time30-09-2024 remove_red_eye2626 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Anwar Tinjau Lokasi Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu di Kramat Jati

    access_time29-09-2024 remove_red_eye2252 personNurito
  3. 21 Unit Pemadam Tangani Kebakaran di Gedung Bakamla RI

    access_time29-09-2024 remove_red_eye1856 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Jakarta Entrepreneur Ikut Ramaikan Pameran Premiere Classe di Paris

    access_time29-09-2024 remove_red_eye1204 personAnita Karyati
  5. Penataan Kawasan di Jalan Bendi Besar Rampung

    access_time01-10-2024 remove_red_eye1139 personTiyo Surya Sakti