Organisasi Keagamaan Harus Perkuat Regenerasi Kader
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengatakan, sejumlah organisasi keagamaan harus melakukan pembentukkan kader handal untuk regenerasi.
langkah pertama harus mengenal diri sendiri. Tantangan kita ke depan, gembleng kader yang siap menghadapi tantangan
Dalam kegiatan Sekolah Agama- agama dan Bina Damai (SABDA) Angkatan III, Senin (4/4), Djarot menjelaskan, kegiatan ini harus bisa terbentuk jatidiri bangsa dan kembali ke Pancasila sebagai idologi bangsa.
"Kalau ingin jadi bangsa yang maju dan dihormati bangsa lain maka langkah pertama harus mengenal diri sendiri. Tantangan kita ke depan, gembleng kader yang siap menghadapi tantangan," kata Djarot, Senin (4/4).
Jakarta Bisa Jadi Contoh Toleransi BeragamaDjarot menilai, saat ini banyak remaja yang ikut budaya luar, sehingga kebudayaan Indonesia menjadi pudar. Oleh sebab itu pembentukkan kader dalam setiap kegiatan SABDA.
Ketua Pondok Pesantren Minhadjurodyidin, Muhammad Ashari Akbar mengatakan, kegiatan SA
BDA terus melakukan regenerasi."SABDA perlu dilaksanakan karena pada tahun 2018 mendatang pengurus FKUB DKI habis masa jabatan pengurusnya. Sehingga perlu kader untuk penggantinya," kata Ashari.
Dari SABDA inilah akan dibentuk kader-kader umat kerukunan umat beragama berkualitas. Rencananya sekolah SABDA ini digelar di SGB Learning Center, Cilengger Bogor, Jawa Barat pada tangg 4-8 April. Adapun tema dari SABDA Angkatan III ini adalah Belajar dan Berlatih Penerapan Nilai Nilai Pancasila intuk Kader Bina Damai.
Sekadar diketahui, ke 38 peserta ini berasal dari berbagai majelis agama. Yakni utusan agama Islam, Hindu, Budha, Kristen Protestan, Katolik, Konghuchu hingga aliran Kepercayaan Penghayat dan Ahmadiyah.