DKI Tambah 36 Titik Pantau Ketahanan Pangan
Titik pantau ketahanan pangan di DKI Jakarta akan ditambah. Bila sebelumnya DKI miliki 12 titik pantau, kini pemantauan akan dilakukan ke 44 titik pasar di lima wilayah kota.
Kita ambil sample menyeluruh di lima wilayah kota untuk mewakili data titik pantau ketahanan pangannya
Direktur Utama PD Pasar Jaya, Lutfi Rachman mengatakan, saat ini sejumlah pemersiapan tengah dilakukan untuk mematangkan pemantauan ke 44 lokasi. Nantinya, petugas yang ditempatkan di satu lokasi akan melakukan pemantauan stok dan harga di pasaran.
"Kita ambil sample menyeluruh di lima
wilayah kota untuk mewakili data titik pantau ketahanan pangannya. Hasilnya diinput ke sistem aplikasi Info Pangan Jangan (IPJ)," ujarnya, Jumat (8/4).Diskon Daging Sapi Bagi Pemegang KJP DimatangkanDengan penambahan sebaran titik pantau diharapkan masyarakat dimudahkan mengecek harga sejumlah kebutuhan pokok setiap harinya. Selain itu, perkembangan stok pangan juga akan mudah terpantau sehingga bisa diantisipasi segera.
Adapun sejumlah pasar yang akan menjadi titik pantau harga antara lain di Jakarta Timur UPB Perumnas Klender, Pasar Pulo Gadung dan Pasar Pal Meriam. Di Jakarta Pusat UPB Tanah Abang Blok A-G, Pasar Petojo Ilir dan Pasar Gondangdia.
Untuk Wilayah Jakarta Selatan UPB Kebayoran Lama, Pasar Cipete, dan Pasar Pesanggrahan. Untuk Jakarta Barat UPB Tomang Barat, Pasar Cengkareng, dan Pasar Kalideres. Sedangkan untuk Jakarta Utara di Pasar Kelapa Gading, Pasar Pademangan Timur dan Pasar Pluit.
Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi DKI Jakarta, Adi Ariantara mengatakaan, dengan penambahan titik pantau ketahanan pahan, akan semakin mudah mengetahui kondisi ketersediaan pangan dan harga di pasaran. Sehingga bila dibutuhkan pemerintah bisa segera mengendalikan harga dan stok.
"Kalau stok mencukupi harga di pasaran akan stabil. Sehingga tingkat inflasi bisa dikendalikan," tandasnya.