Harga Kebutuhan Pokok di Jaktim Mulai Naik
Bulan suci Ramadhan masih 12 hari lagi, namun harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar-pasar tradisional di Jakarta Timur mulai merangkak naik. Rata-rata kenaikan harga antara 5-20 persen. Dan diprediksi harga-harga kebutuhan pokok itu akan terus naik hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang.
Sudah rutin, jelang bulan puasa harga-harga selalu naik
Jenis kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga signifikan antara lain, telur ayam, ikan, dan daging ayam. Pedagang berdalih, terpaksa menaikan harga lantaran pasokan dari distributor berkurang sejak dua pekan lalu.
Dari pantauan beritajakarta.com di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, harga telur ayam ras yang biasanya dijual Rp 16 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 20 ribu. Selain itu, harga ayam potong pun mengalami lonjakan.
Jelang Ramadhan, Stok Beras di Jakarta AmanM Ali (48),salah seorang pedagang mengaku, kenaikan harga telur terjadi sejak sekitar dua minggu lalu. Meski tidak diharapkan, kenaikan diperkirakan akan terus berlanjut hingga menjelang Hari Raya Iduli Fitri. "Sudah rutin, jelang bulan puasa harga-harga selalu naik," ujar Ali, Senin (16/6).
Sementara itu, Ny Herman (56), pedagang ayam potong menyebutkan, rata-rata kenaikan harga daging ayam Rp 7 ribu per kilogramnya. Ia mengaku, sebelumnya harga daging ayam Rp 18 ribu per kilogram, namun sekarang dijualnya dengan harga Rp 25 ribu. "Sekarang, selain harganya mahal, suplai daginhg ayam sudah berkurang," keluhnya. Kenaikan harga juga terjadi untuk komoditi jenis ikan yang rata-rata meningkat Rp 5 ribu.
Sementara sejumlah komoditi sayuran pun mengalami hal serupa. Seperti harga bawang merah yang semula Rp 20 ribu naik menjadi Rp 24 ribu, bawang putih Rp 16 ribu kini menjadi Rp 24 ribu dan bawang bombai sebelumnya
Rp 13 ribu naik menjadi Rp 17 ribu. Kenaikan harga diperkirakan akan terus melambung hingga memasuki awal Ramadhan.Saat dikonfirmasi, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pemkot Jakarta Timur, Sus Christine Setiawati menjelaskan, pihaknya akan melakukan pemantauan lonjakan harga kebutuhan pokok jelang Ramadhan. "Seharusnya Sudin UMKM dan Sudin Peternakan dan Perikanan sudah melakukan pemantauan, namun hingga saat ini kedua sudin tersebut belum memberikan laporannya,"katanya