You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Operasi Penertiban PKL Monas oleh Personil Gabungan
Diduga bocornya razia yang akan dilakukan oleh petugas gabungan yang terdiri dari unsur , Sat Pol PP, Polri, TNI, Satpam UPT Monas, dan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat mengakibatkan tidak maksimalnya upaya penertiban pedagang kaki lima (PKl) ya.
photo Suriaman Panjaitan - Beritajakarta.id

Penertiban PKL Monas Diduga Bocor

Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monumen Nasional (Monas) tidak berjalan maksimal. Diduga, penertiban gabungan yang dilakukan Satpol PP, kepolisian, TNI, Satuan Pengaman Monas, dan Sudin Perhubungan Jakarta Pusat bocor sebelum dilakukan.

Kita sinyalir, ada oknum yang membocorkan operasi PKL hari ini, indikasinya itu ya jumlah pedagang yang ditertibkan minim

Penertiban hanya mampu menjaring puluhan lapak PKL serta seperangkat alat komedi putar yang terdapat di depan pelataran Monas. Sementara, razia yang dilakukan berjalan kondusif tanpa perlawanan dari pedagang.

Kasatpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santosa, mengatakan, tidak ada perintah langsung dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama mengenai penertiban PKL Monas.

Satpol PP: PKL di Monas Seperti Meledek

"Nggak ada itu (perintah). Ada atau pun tidak ada perintah, memang tugas kami untuk menertibkan PKL karena perda ada dan harus dijalankan," ucap Kukuh, Senin (16/6).

Dalam penertiban kali ini, kata Kukuh, pihaknya mengerahkan sebanyak 500 personel Satpol PP dari lima wilayah DKI.  

Kasatpol PP Jakarta Pusat, Yadi Rusmayadi, menambahkan, pihaknya menduga penertiban yang dilakukan telah bocor. Hal itu terlihat tidak maksimalnya hasil yang didapat dilapangan. "Kita sinyalir, ada oknum yang membocorkan operasi PKL hari ini, indikasinya itu ya jumlah pedagang yang ditertibkan minim," kata Yadi.

Dikatakan Yadi, pihaknya tidak memberitahukan perihal penertiban yang akan dilakukan kepada siapapun. "Kalian aja (wartawan) tanya kapan penertibannya saya nggak kasih tahu, kan ini aneh," terangnya.

Ditambahkan Yadi, bocornya informasi penertiban bisa datang dari oknum dan menyampaikan hal itu kepada pedagang.  "Bisa saja ada oknum yang bermain disini, tapi kalau kalian (wartawan) tanya siapa oknum tersebut saya nggak bisa jawab, karena saya nggak tahu," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1458 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1267 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1065 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye997 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye971 personDessy Suciati