You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Bantuan BAZIS
532 Guru dan Honorer di Jakbar Dapat Bantuan ZIS.
photo doc - Beritajakarta.id

532 Guru dan Honorer di Jakbar Dapat Bantuan ZIS

Sebanyak 532 guru dan pegawai honorer tingkat SD, SMP, SMA dan SMK se-Jakarta Barat menerima bantuan dari dana Zakat Infak dan Sedekah (ZIS). Bantuan itu diberikan untuk meringankan beban hidup para guru dan pegawai honorer yang gajinya masih terbilang minim.

Bila dilihat dari jumlahnya sangatlah jauh dari cukup, karena kebutuhan saat ini serba mahal. Tapi, kiranya bantuan tersebut dapat sedikit membantu meringankan beban hidup mereka yang memang penghasilannya minim

Kepala Kantor Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah (BAZIS) Jakarta Barat, Jamhuri mengatakan, bantuan berupa uang tunai diberikan kepada 532 guru dan pegawai honorer masing-masing sebesar Rp 500 ribu, atau jika ditotal bantuan yang diberikan mencapai Rp 266 juta.

867 Petugas Kebersihan Dapat Santunan

"Bila dilihat dari jumlahnya sangatlah jauh dari cukup, karena kebutuhan saat ini serba mahal. Tapi, kiranya bantuan tersebut dapat sedikit membantu meringankan beban hidup mereka yang memang penghasilannya minim," ujar Jamhuri, Rabu (18/6).

Menurutnya, memberi bantuan pada mereka yang kurang mampu merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang mampu. Terlebih, dana ZIS tersebut juga asalnya dari masyarakat yang dikumpulkan melalui BAZIS.

"Jadi karena dananya dari masyarakat, maka kami berikan kembali ke masyarakat yang memang membutuhkan," ucap Jamhuri.

Selain memberikan bantuan pada guru dan pegawai honorer, pihaknya juga akan menyalurkan bantuan bagi guru Taman Pendidikan Al Quran (TPA) sederajat, guru ngaji, marbot dan lembaga agama di tingkat kecamatan/kelurahan dengan nilai total sebesar Rp 3,1 miliar. Pemberian bantuan akan dilaksanakan tanggal 25-26 Juni 2014 di wilayah masing-masing kecamatan.

Nuraida (35) salah seorang guru honorer mengaku sangat bersyukur dengan adanya bantuan tersebut, meski jumlahnya tidak banyak. Ia menuturkan, sebagai guru honorer yang sudah mengabdi selama 10 tahun, gajinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan dua anak. Akibatnya, selama ini ia pun harus harus gali lubang-tutup lubang.

"Saya ngajar SD di sekolah swasta di daerah Kamal. Selama 10 tahun mengabdi penghasilan saya masih sangat minim. Begitu pun suami yang karyawan pabrik, gajinya juga minim," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Tiga ASN Berprestasi Pemprov DKI Terima Penghargaan dari Gubernur

    access_time07-05-2025 remove_red_eye3467 personDessy Suciati
  2. DPRD DKI Adakan Fit and Proper Test Calon Wali Kota dan Pejabat Tinggi

    access_time02-05-2025 remove_red_eye1642 personFakhrizal Fakhri
  3. Jakarta Diproyeksikan Jadi Kota Tujuan Wisata Olahraga

    access_time04-05-2025 remove_red_eye1216 personFakhrizal Fakhri
  4. Pemprov DKI-Kabupaten Karawang Perkuat Kerja Sama Pangan

    access_time06-05-2025 remove_red_eye1197 personDessy Suciati
  5. Dilantik Jadi Kadiskominfotik, Budi Awaluddin Naik Transjakarta ke Balai Kota

    access_time07-05-2025 remove_red_eye1040 personFolmer

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik