DKI Konsisten Bantu Siswa Tak Mampu
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya agar seluruh anak usia sekolah dapat mengenyam pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. Salah satunya dengan menganggarkan hingga Rp 2 triliun untuk program Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi ratusan ribu siswa.
Anggaran KJP saat ini sudah mencapai Rp 2 triliun untuk membiayai sebanyak 561 ribu lebih siswa SD hingga SLTA.
"Pak Jokowi dan saya saat masuk pertama kali ke Jakarta terkejut, berdasar data sekitar 40 persen anak usia sekolah tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor. Salah satu di antaranya faktor ekonomi," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, Selasa (3/5).
KJP Mahasiswa PTS Direncanakan Mulai 2017Melihat kondisi tersebut, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo meluncurkan bantuan pendidikan. Setiap bulannya, siswa dari keluarga tidak mampu diberi bantuan dana melalui program Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Anggaran KJP saat ini sudah mencapai Rp 2 triliun untuk membiayai sebanyak 561 ribu lebih siswa SD hingga SLTA. Tapi, dananya tidak bisa ditarik kontan, karena khawatir diselewengkan oleh orangtuanya," tegasnya.
Dikatakan Basuki, KJP sekarang tidak hanya diberikan hingga tingkat SLTA. Kini, pihaknya juga memberi bantuan dana bagi murid SLTA (pemegang KJP) yang berprestasi dan dapat masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia.
"Kami tahun ini mengalokasikan dana KJP bagi siswa SLTA yang bisa masuk PTN sebesar Rp 18 juta per tahun," ungkapnya.
Ditambahkan Basuki, bantuan serupa juga akan diberikan kepada murid SLTA sederajat yang masuk perguruan tinggi swasta (PTS). Nantinya, bantuan diberikan sebagai bantuan biaya hidup.