Minimnya Akses Transportasi ke Pulau Seribu Dikeluhkan
Warga Kepulauan Seribu yang berusaha sebagai pedagang mengeluhkan askses transportasi dari dan menuju pulau masih minim. Dampaknya, mereka harus mengeluarkan biaya transportasi yang lumayan besar untuk menuju daratan maupun kembali ke pulau.
Sudah mahal ongkosnya, mahal biaya angkutnya dan harus menyesuaikan jadwal keberangkatan pula
Mila (35), warga RT 003/05 Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara, mengatakan, tingginya biaya transportasi sangat berdampak pada warga yang berprofesi sebagai pedagang. Sebab, secara rutin mereka harus bolak-balik dari pulau ke daratan untuk berbelanja kebutuhan warung.
Tarif Kapal Ojek Harus Disesuaikan"Sudah mahal ongkosnya, mahal biaya angkutnya dan harus menyesuaikan jadwal keberangkatan pula," keluhnya, Rabu (4/5).
Sekali belanja di darat, Mila mengaku mengeluarkan Rp 100 ribu sebagai ongkos kapal Pulau Pramuka - Muara Angke. Sedangkankan ongkos angkut dihitung sesuai dus dengan harga bervariasi.
"Harusnya ada subsidi dari pemerintah seperti angkot di darat itu dan ada kapal pemerintah yang angkut barang kapan saja. Pokoknya, transportasi diperbanyak dan dimurahin dah," tegasnya.
Ditambahkan Mila, saat libur nasional atau akhir pekan,
para pedagang harus berebut dengan penumpang untuk mendapatkan kapal ojek. Bahkan, karena penumpang wisatawan diprioritaskan ketimbang barang, pedagang yang berniat belanja ke darat harus rela mencari waktu selain hari libur.