Pelabuhan KBT Marunda Minim Fasilitas
Pelabuhan Kanal Banjir Timur (KBT) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara masih minim fasilitas. Bahkan ruang kantor pengelola pun hanya dibuat dari dua peti kemas ukuran 20 feet.
Kami hanya bisa mendapatkan air bersih dan mengunakan toilet hanya saat hujan turun, kalau tidak ada hujan dan penampungan air habis ya toilet tidak bisa dipakai
Pantauan Beritajakarta.com, keberadaan pelabuhan yang jadi tempat sandar serta naik turunkan penumpang KM Krapu III trayek Marunda-Muara Baru yang diperuntukan khusus bagi penghuni Rusun Marunda secara gratis masih minim fasilitas.
Tidak ada mesin pompa air yang membuat sebanyak enam pegawai yang setiap hari bertugas di pelabuhan kesulitan mendapatkan air bersih termasuk salah satunya untuk aktifitas ke toilet. Kemudian untuk penerangan juga masih menggunakan genset alakadarnya dan bukan sambungan langsung dari tiang listrik milik PLN hingga saat malam pelabuhan sangat kurang terang karena hanya diterangi dua lampu.
Water Way Krapu III Layani 45 Penumpang per HariNuranini (40) warga Rusun Marunda yang mengaku hampir setiap hari menggunakan jasa KM Krapu III menuju tempat kerjanya di kawasan Muara Baru. "Kalau lewat jalur darat dari Marunda ke Muara Baru bisa hampir satu setengah jam karena macet. Tapi lewat jalur laut hanya setengah jam lebih sedikit. Jauh lebih cepat makanya saya memilih naik kapal," ujar Nuraini, Sabtu (21/5).
Namun, diakui Nuraini, saat hujan turun penumpang kebasahan karena tak adanya canopi dari tempat sandar kapal menuju ruang kantor. Selain itu, keberadaan air bersih juga sangat sulit.
Kepala Pelabuhan BKT Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Masdar tidak menampik kalau saat ini untuk fasilitas pelabuhan, khususnya lampu penerangan dan air bersih masih minim. Itu terbukti dengan keberadaan genset dengan kapasitas watt yang kecil hingga untuk menghemat hanya memasang dua lampu penerangan.
Sedangkan untuk kebutuhan air bersih karena tidak ada mesin pompa air, terpaksa mengambil air dari gorong-gorong yang berada di belakang kantor pelabuhan yang biasanya penuh saat hujan turun yang selanjutnya melalui paralon ukuran kecil disedot dengan mesin pompa berukuran kecil ke tandon penampungan air.
"Kami hanya bisa mendapatkan ai
r bersih dan mengunakan toilet hanya saat hujan turun, kalau tidak ada hujan dan penampungan air habis ya toilet tidak bisa dipakai. Saya sudah usulkan ke pimpinan agar kapasitas watt genset ditambah dan dibuat mesin pompa air. Tapi mungkin karena lahan pelabuhan milik KBN akhirnya sampai saat ini belum terwujud," ucap Masdar.Operasional water way KM Krapu III dua kali sehari. Yaitu, berangkat dari Pelabuhan BKT Marunda menuju Muara Baru pukul 07.00 dan kembali dari Muara Baru menuju Marunda pukul 17.30. Dan setiap hari KM Krapu III mengangkut sekitar 45 penumpang setiap hari.