Pembangunan Tanggul Dibutuhkan untuk Selamatkan Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan dalam 30 tahun ke depan air sungai tidak bisa lagi mengalir ke laut. Hal itu lantaran muka tanah di Ibukota terus menurun. Salah satu cara untuk mengatasinya, dengan membangun tanggul dan pompa.
Diperkirakan 30 tahun, nanti semua air sungai di Jakarta tidak bisa keluar ke laut, karena posisi laut tidak pasang pun kita sudah di bawah
"Diperkirakan 30 tahun, nanti semua air sungai di Jakarta tidak bisa keluar ke laut, karena posisi laut tidak pasang pun kita sudah di bawah, karena sungai darat itu tambah turun di utara," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (7/6).
Basuki mengatakan, tanggul laut yang ada saat ini belum memadai. Karena sebagian besar baru setinggi 2,8 meter. Sementara dibutuhkan tanggul setinggi 3,5 meter untuk bisa melindungi dari banjir rob.
Perbaikan Tanggul Pantai Mutiara Masih TerkendalaPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan pemerintah pusat sudah berencana membangun tanggul tipe A sepanjang 120 kilometer.
"Makanya cara mengatasinya gimana? Sementara pakai tanggul A. Nanti pakai tanggul B dan C. Nah tanggul C itu yang dinamakan Giant Sea Wall," katanya.
Basuki mengatakan pembangunan tanggul ini juga untuk menyelamatkan Pelabuhan Nizam Zachman. Karena saat ini pelabuhan tersebut masih terendam banjir. Padahal 70 persen impor ikan berasal dari pelabuhan tersebut.
"Nizam Zachman pelabuhan laut masih tenggelam. Ini ekspor besar ini, hampir 70 persen ekspor ikan kita dari sini. Makanya kami tahun ini mau bikin tanggul," ujarnya.
Dengan pembangunan tanggul, Pemprov DKI Jakarta akan mendapatkan lahan seluas 12 hektare. Rencananya lahan tersebut akan digunakan sebagai pengembangan pelabuhan.
"Kalau bikin tanggul itu ada kelebihan tanah 12 hektare, yang akan saya bangun gudang, pertokoan, sama tempat tinggal untuk nelayan," tandasnya.