Cegah Penyakit Unggas, RPU Diminta Pindah
Untuk menciptakan lingkungan pemukiman yang bersih dan bebas dari penyakit unggas, Suku Dinas Perikanan dan Peternakan Jakarta Selatan terus melakukan sosialisasi relokasi. Salah satunya, Rumah Potong Unggas (RPU) di RW 01, Kelurahan Cipulir yang akan direlokasi ke RPU Jl Bungur, Petukangan Utara, Pesanggrahan. Di lokasi baru tersebut telah disiapkan RPU yang modern serta tidak bercampur dengan pemukiman warga.
Kami akan tetap berusaha, karena di Arela ini ada sebanyak 370 rumah potong dengan kapasitas produksi mencapai dua puluh lima ribu per hari
"Kita terus sosialisasi di wilayah dengan komunitas arek Lamongan (Arela). Karena Arela menguasai separuh pasokan daging ayam di Jakarta Selatan," ujar Sri Hartati, Kepala Suku Dinas Perikanan dan Peternakan Jakarta Selatan, Sabtu (28/6).
Menurut Sri, mengacu pada Perda Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengendalian Pemeliharaan dan Peredaran Unggas, disebutkan lokasi tempat pemotongan hewan harus terpisah dari pemukiman warga. Langkah sosialisasi ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan permukiman warga sehat dan bebas penyakit khususnya penyakit yang berasal dari unggas.
6.319 Ekor Unggas Warga di Jaksel Diamankan"Kami akan tetap berusaha, karena di Arela ini ada sebanyak 370 rumah potong dengan kapasitas produksi mencapai dua puluh lima ribu per hari," jelas Sri.
Di sisi lain, perda yang mengatur pengendalian pemeliharaan dan peredaran unggas di DKI juga diperkuat oleh Ingub Nomor 79 tahun 2013 tentang penertiban tempat penampungan dan pemotongan unggas pangan di pemukiman dan pasar. Seluruh pejabat, mulai dari walikota, SKPD, UKPD, hingga camat dan lurah mesti aktif untuk melaksanakan kebijakan ini.
Di Jakarta Selatan sendiri, salah satu wilayah dengan pasokan ayam paling besar berada di 4 RT, RW 01 Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama. Lebih dari 25 ribu ekor ayam dipotong untuk memenuhi separuh permintaan warga Jakarta Selatan.
Pemotongan ayam Arela tersebar di RT 01,04,08 dan 11 RW 01 Cipulir. Mereka mendirikan pemotongan berada di tengah-tengah pemukiman warga. Namun begitu, saat ini para pengusaha tersebut masih menolak dipindahkan ke RPU Petukangan Utara.
Madlai (53), salah satu pengusaha ayam potong di RT 11/01 Cipulir, menyatakan, menolak rencana relokasi lantaran lokasi Arela sangat dekat dengan Pasar Kebayoran Lama. Dengan begitu bisa menghemat ongkos transportasi. "Kalau di sana kan jauh, dan juga macet jalannya. Sudah pasti akan menjadi beban ongkos transportasi mahal," katanya.
Bukan hanya itu, Madlai yang sudah melihat RPU Petukangan Utara juga menilai, fasilitasnya masih kurang. Selain fasilitas air yang minim, fasilitas jalan juga masih belum memadai. "Jalannya itu masih kecil, jadi tidak bisa memakai truk besar. Berarti kan harus dipindahkan ke mobil kecil, ini menambah ongkos produksi lagi," tandasnya.