Kawasan Taman Waduk Pluit Marak PKL
Warga Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, mengeluhkan keberadaan puluhan pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Pluit Timur Raya. Selain menyebabkan kawasan menjadi kumuh, keberadaan PKL dikhawatirkan merusak taman Waduk Pluit.
Keberadaan PKL telah merusak taman dan membuat kawasan jadi kumuh. Saya berharap segera ditertibkan
160 Bendera Parpol di Kemayoran Ditertibkan
Nurdin (36) salah seorang warga RW 03 Pluit, mengatakan, keberadaan PKL sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Dirinya pun heran mengapa PKL yang kebanyakan menjual makanan dan minuman tersebut tidak tersentuh penertiban.
"Awalnya, hanya sedikit, tapi karena tidak pernah ditertibkan akhirnya semakin banyak. Mereka berjejer di sepanjang jalan tersebut," ujar Nurdin, Minggu (12/6).
Menurut Nurdin, biasanya PKL berdagang dari pagi hingga malam sekitar pukul 22.00. Namun, karena saat ini bulan puasa, mereka berdagang mulai dari pukul 15.00-22.00.
Tidak hanya membuat kawasan menjadi kumuh, keberadaan PKL memicu kerusakan tanaman di taman Waduk Pluit. Sebab, selama beroperasi, PKL menempatkan meja dan bangku bagi pengunjung di bagian taman.
"Keberadaan PKL telah merusak taman dan membuat kawasan jadi kumuh. Saya berharap segera ditertibkan," tegasnya.
Kasatpol PP Jakarta Utara, Choiruddin mengaku belum mendapat laporan tentang keberadaan PKL di kawasan tersebut. Jika memang benar di kawasan tersebut marak PKL, Ia akan segera memerintahkan petugas melakukan penertiban.
"Saya akan berkoordinasi dengan petugas Satpol PP kecamatan dan kelurahan. Kalau sudah mengganggu ketertiban umum dan merusak fasum ya harus ditertibkan," tandasnya.