Bor Mustikabumi I Tembus Stasiun Dukuh Atas
Mesin bor bawah tanah ketiga proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang bernama Mustikabumi I hari ini telah menembus Stasiun Dukuh Atas, tepatnya di Jalan Tanjung Karang. Terowongan yang tergali mencapai 675 meter.
Hingga tanggal 14 Juni ini sudah tergali sepanjang 675 meter
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengatakan, bor Mustikabumi I telah dioperasikan sejak Februari silam.
"Hingga tanggal 14 Juni ini sudah tergali sepanjang 675 meter," kata Dono, melalui siaran pers, Selasa (14/6).
Basuki: Koridor 1 Wajib SterilUntuk Mustikabumi II, yang mulai beroperasi dari lokasi yang sama sejak April hingga 14 Juni ini telah mencapai 193,5 meter. Kedua mesin bor ini bergerak melakukan penggalian membuat terowongan jalur bawah tanah MRT menuju arah Selatan hingga menembus Stasiun Dukuh Atas. Selanjutnya berakhir di Stasiun Setiabudi.
Dono menjelaskan, terdapat empat mesin bor bawah tanah yang digunakan pada paket pekerjaan konstruksi bawah tanah proyek MRT Jakarta. Mesin bor tersebut digunakan untuk membuat terowongan jalur bawah tanah MRT sepanjang Senayan sampai dengan Bundaran HI.
Dua mesin bor bawah tanah telah dioperasikan dari arah selatan, Patung Pemuda menuju ke arah Utara. Serta dua mesin bor bawah tanah lainnya dioperasikan dari arah utara, Bundaran HI menuju arah selatan.
"Pekerjaan tunneling keempat bor bawah tanah nantinya akan berakhir di Stasiun Setiabudi. Direncanakan seluruh pekerjaan tunneling akan selesai pada akhir tahun 2016," ujarnya.
Mesin bor pertama Antareja mulai beroperasi sejak bulan September 2015, telah berhasil membuat terowongan sampai Stasiun Istora dengan panjang 934,5 meter. Sedangkan untuk bor Antareja II telah berhasil membuat terowongan sampai dengan Stasiun Istora dengan panjang 930 meter.
Saat ini mesin bor pertama telah melakukan re-launching untuk melakukan pengeboran dari Stasiun Istora menuju Stasiun Bendungan Hilir. Per tanggal 14 Juni telah berhasil membuat tunnel dari Stasiun Istora menuju Bendungan Hilir sepanjang 33 meter.
Untuk mesin bor Antareja II sedang dilakukan pekerjaan pemindahan rangkaian ke area keberangkatan (re-launching) di bagian Utara Stasiun Istora. "Rencananya akan mulai melakukan re-launching pada awal Juli mendatang," tandasnya.